• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Kamis, 28 Maret 2024

Metropolis

HAJI

Innalillahi, Calon Haji dari Bangkalan Kembali Wafat di Madinah

Innalillahi, Calon Haji dari Bangkalan Kembali Wafat di Madinah
Calon jamaah haji dari Kota Madiun. (Foto: NOJ//jatim.kemenag.go.id)
Calon jamaah haji dari Kota Madiun. (Foto: NOJ//jatim.kemenag.go.id)

Surabaya, NU Online Jatim

Kabar duka terus melingkupi Embarkasi Surabaya. Kali ini jamaah bernama Suryati (91) dari Bangkalan yang tergabung dalam kelompok terbang 2 wafat pada Rabu (31/05/2023) di Madinah karena sakit.


Dengan wafatnya Suryati, jamaah calon haji asal Jawa Timur yang meninggal dalam pelaksanaan ibadah haji 2023 di Tanah Suci menjadi empat orang. Selain itu, jamaah haji yang gagal berangkat karena sakit juga meningkat. Masalah kesehatan jamaah adalah salah satu penyebab utamanya.


”Kami kembali menyatakan dukacita yang mendalam karena wafatnya seorang jamaah haji dari Embarkasi Surabaya,” kata Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Surabaya, Husnul Maram, Jumat (02/06/2023).

 

Seperti diberitakan media ini, Ibnu Syahid (65) asal Kota Madiun dari Kloter 2 meninggal di Madinah pada 28 Mei 2023. Selain itu, Ahmad Suhadak Riduwan (53), calon haji asal Kecamatan Kebomas, Gresik yang tergabung dalam Kloter 9 dan Langen Dalem Dussalam (90) asal Bangkalan dari Kloter 1.

 

Berdasarkan informasi yang diterima PPIH, Ahmad Suhadak Riduwan meninggal pada Sabtu (27/05/2023) pukul 09.00 waktu Madinah. Adapun Langen Delem Dussalam meninggal pada pukul 22.30 waktu Madinah di rumah sakit setempat.


Husnul menambahkan selain kabar duka, pihaknya mendata satu jamaah haji asal Bojonegoro yang tergabung dalam Kloter 21 tidak dapat berangkat menunaikan ibadah bersama rombongannya.


Pria berusia 64 tahun ini harus menunda keberangkatannya karena sakit dan dirawat di Asrama Haji Surabaya. Jamaah tersebut saat ini ditemani oleh pendampingnya yang juga memutuskan menunda keberangkatan.


Jaga Kesehatan

Seiring meningkatnya jumlah jamaah haji yang meninggal karena sakit dan yang tidak bisa berangkat karena sakit, Husnul mengingatkan kembali pentingnya menjaga kesehatan. Seluruh jamaah, baik yang akan berangkat maupun yang sudah berada di Tanah Suci, menurut dia, harus menjaga betul kondisi kesehatannya.


”Bagi calon jamaah haji yang sedang sakit di Tanah Air, semoga segera diberikan kesembuhan dan segera bergabung dengan jemaah lainnya yang telah berada di Tanah Suci,” harap Husnul.


Dirinya mengatakan, penyelenggaraan ibadah haji tahun ini menghadapi sejumlah tantangan. Salah satunya cuaca panas di Arab Saudi yang menyebabkan jamaah haji rawan mengalami dehidrasi dan sakit. Menyikapi hal itu, pihaknya terus mengingatkan jamaah untuk memperbanyak minum air dan tidak beraktivitas secara berlebihan.


Tantangan lainnya adalah banyak jamaah berusia lanjut atau lansia. Mereka termasuk kelompok rentan sehingga memerlukan pendampingan dan perawatan kesehatan yang memadai.


Hingga saat ini, PPIH Embarkasi Surabaya telah memberangkatkan 9.846 orang terdiri dari 9.736 jamaah haji dan 110 orang petugas. Terkini, pada Jumat (02/06/2023), terdapat tiga kloter, yakni Kloter 20, 21, dan 22 yang dijadwalkan bertolak ke Madinah dari Bandara Juanda Surabaya.


Kloter 20 membawa rombongan jamaah haji asal Bojonegoro sebanyak 445 orang, Kloter 21 membawa rombongan 443 jemaah asal Surabaya. Adapun Kloter 22 membawa rombongan 445 jamaah haji asal Kota Probolinggo.


Salah satu calon jamaah haji asal Bojonegoro merupakan penyandang disabilitas. Pria bernama Imam Syafi’i (58) itu memiliki satu kaki setelah menjalani operasi amputasi pada tahun 2019. Meski kondisi fisiknya tidak sempurna, semangat Imam untuk melaksanakan ibadah haji tidak surut.


”Semoga dimudahkan dalam menjalankan ibadah nantinya,” ucap Imam yang mengaku mendaftar haji pada tahun 2011 tersebut.


Imam sejatinya bukan satu-satunya jamaah haji difabel yang berhaji tahun ini. Sebelumnya, ada Agus Yusuf, jamaah haji asal Kabupaten Madiun yang tergabung dalam Kloter 15. Agus adalah pelukis dan tidak memiliki tangan sehingga menggunakan kaki dan mulutnya ketika melukis.


Metropolis Terbaru