• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Senin, 29 April 2024

Metropolis

Khofifah Tekankan Mendidik Anak Tugas Kedua Orang Tua

Khofifah Tekankan Mendidik Anak Tugas Kedua Orang Tua
Khofifah Indar Parawansa saat mengisi acara tabuh maghrib di PWNU Jatim. (Foto: NOJ/Boy Ardiansyah)
Khofifah Indar Parawansa saat mengisi acara tabuh maghrib di PWNU Jatim. (Foto: NOJ/Boy Ardiansyah)

Surabaya, NU Online Jatim

Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muslimat NU, Khofifah Indar Parawansa mengatakan, tugas mendidik anak merupakan tugas kedua orang tua, ayah dan ibu. Tidak benar bila disebut tugas mendidik anak dominan ke ibu.


Hal tersebut dijelaskannya saat mengisi acara yang bertajuk ‘Tabuh Maghrib’ yang diinisiasi oleh Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur di kantor PWNU setempat, Jum’at (15/03/2024).


“Parenting adalah bagaimana orang tua memiliki kecakapan untuk mendidik, mengasuh, membimbing putra-putrinya,” katanya.


Hal tersebut penting karena para ayah yang pulang bekerja dengan membawa uang lantas untuk kebutuhan rumah tangga, tidak akan hilang kewajibannya dalam mendidik anak.


Ia menceritakan Sahabat Ali bin Abi Thalib dalam mengajarkan anak sampai umur 7 tahun untuk di didik dengan mengajak bermain. Pola pendidikan seperti Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) sangat penting.


“Bahkan saat ini ada proses untuk bisa merangsang saraf motorik dan sensorik, hal ini harus dilakukan oleh kedua orang tua,” terangnya.


Mantan Gubernur Jatim ini menjelaskan, jangan sampai untuk mengenalkan anak kepada benda-benda hanya dilakukan oleh ibu. Saat umur 5 sampai 7 tahun anak sudah dimulai mengenalkan shalat dengan dunianya. Hal ini merupakan dasar Khofifah tidak setuju jika ada larangan tidak boleh membawa anak ke masjid.


“Diberi saja ruang untuk anak-anak, biarkan mereka menikmati suasana masjid. Agar mereka terbiasa sejak dini bahwa masjid adalah tempat mereka,” jelasnya.


Khofifah berharap, takmir masjid memberikan ruang untuk anak-anak. Ia menyebut, saat ini sudah banyak PAUD dan Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ) berbasis masjid. Ini membuahkan dampak positif anak mengenal dunia masjid dengan tidak mengganggu masyarakat yang beribadah.


“Hal tersebut adalah pola-pola untuk mengenalkan anak kepada Allah dan syariat Islam,” tandasnya.


Menurut Sahabat Ali bin Abi Thalib saat anak usia 7 sampai 14 tahun mulai diajarkan dan dibiasakan dengan sopan santun. Seperti sungkem (cium tangan) kepada orang yang lebih tua atau umurnya tidak lebih tua namun dibiasakan tidak boleh mengganggu.


Metropolis Terbaru