• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Sabtu, 20 April 2024

Metropolis

Makna Tema Hari Lahir Pancasila Ala Wakil Ketua NU Sidoarjo

Makna Tema Hari Lahir Pancasila Ala Wakil Ketua NU Sidoarjo
Wakil Ketua PCNU Sidoarjo, H Sullamul Hadi Nurmawan atau Gus Wawan. (Foto: NOJ/ Boy Ardiansyah)
Wakil Ketua PCNU Sidoarjo, H Sullamul Hadi Nurmawan atau Gus Wawan. (Foto: NOJ/ Boy Ardiansyah)

Sidoarjo, NU Online Jatim
Pada momentum Hari Lahir Pancasila pada 1 Juni 2022 ini, pemerintah telah menetapkan tema utama “Bangkit Bersama Membangun Peradaban Dunia”. Sejumlah kalangan pun berusaha memaknai arti dari tema tersebut, termasuk Wakil Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Sidoarjo H Sullamul Hadi Nurmawan atau Gus Wawan.


Menurut pria asal Kecamatan Sukodono itu, makna ‘bangkit’ pada tema tersebut ialah harus terus berjuang, tak kenal lelah dan tak pernah menyerah. Setiap elemen masyarakat harus mempunyai cita-cita, Indonesia besok harus lebih baik dari hari ini.


“Agar menjadi orang yang beruntung, terus bangkit dan selalu positif thinking (berfikir positif) dan positif doing (melakukan tindakan yang baik),” ujarnya saat dihubungi NU Online Jatim melalui sambungan WhatApp, Rabu (01/06/2022) siang. 


Sementara ‘kebersamaan’, menurutnya adalah semboyan negara Indonesia sebagaimana terjemah dari Bhinneka Tunggal Ika. Dijelaskan, dalam Pancasila pun tersirat banyak makna tentang kebersamaan itu. Bagi Gus Wawan, tidak mungkin Indonesia bisa menjadi negara besar tanpa kebersamaan.


“Bersama dalam kebaikan, saling menghormati perbedaan, guyub rukun memajukan negara dari hal-hal positif yang dilakukan setiap individu, kelompok, dan lainnya,” terangnya.


Jika kebersamaan di atas tidak tercapai, Gus Wawan menyebutkan bahwa perang saudara tak dapat dielakan sebagaimana yang terjadi pada negara di Timur Tengah. Hal tersebut berdampak pada sulitnya ketenangan warga negara dan kemajuan negara.


Sementara dalam memaknai ‘peradaban’, Gus Wawan menyitir penggalan ayat Al-Qur’an surat Saba ayat  15. Di sana disebutkan bahwa negeri yang makmur dan damai diungkapkan dengan kalimat baldatun thayyibatun wa rabbhun ghafur.


“Dalam arti bebasnya, berarti negeri yang baik dan nyaman bagi rakyatnya dibarengi dengan iman yang kokoh kepada Allah Yang Maha Pengampun,” ujarnya. 


Gus Wawan menegaskan, telah banyak yang dilakukan oleh Nahdliyin di Sidoajo dalam hal peradaban. Di antaranya, menjaga kebersamaan, menjadi benteng NKRI, menghormati perbedaan, saling mengasihi, dan saling berbagi satu sama lain.


“Mari kita terus bersama menjaga hal-hal positif peninggalan Wali Songo, para ulama, dan tokoh-tokoh pendiri bangsa ini. Kita terus berusaha menjalankan hal-hal positif pada diri kita sendiri, kelompok, dan negeri,” tandasnya.


Metropolis Terbaru