• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Kamis, 28 Maret 2024

Metropolis

SCNC

Melalui SCNC, Gus Salam Tegaskan Pesantren Bisa Lestarikan Seni Budaya Nusantara

Melalui SCNC, Gus Salam Tegaskan Pesantren Bisa Lestarikan Seni Budaya Nusantara
KH Abdussalam Shohib, Ketua Panitia 1 Abad NU. (Foto: NOJ/ Risma Savhira)
KH Abdussalam Shohib, Ketua Panitia 1 Abad NU. (Foto: NOJ/ Risma Savhira)

Surabaya, NU Online Jatim
Santri Culture Night Carnival (SCNC) sebagai peringatan malam puncak Hari Santri 2022 resmi digelar oleh PWNU Jawa Timur, Sabtu (29/10/2022).


KH Abdussalam Shohib, Ketua Panitia 1 Abad NU mengatakn bahwa gelaran ini sebagai penanda bahwa NU, kiai dan santri akan selalu menjadi garda terdepan dalam menjaga keutuhan bangsa.


“NU, kiai dan santri akan selalu menjadi garda terdepan dalam menjaga keutuhan bangsa yang kita cintai,” katanya dalam sambutan.


Oleh karena itu, ruh perjuangan yang telah diperjuangkan muassis harus dijaga dalam gerak langkah, sekaligus wajib dititipkan kepada generasi penerus.


“Generasi penerus NU harus menyadari dan memahami bahwa kehidupan para santri dan kiai selalu didominasi dan diisi dengan selalu memberikan kemanfaatan, kemaslahatan dan pengabdian kepada bangsa, agama serta negara,” terangnya.


Sebagai bagian dari proses regenerasi dan kaderisasi baik dalam hal keilmuan, etika yang luhur maupun ruh perjuangan, malam ini sebagai malam puncak Hari Santri 2022 PWNU Jawa Timur menggelar SCNC. Gelaran ini menampilkan berbagai seni budaya dan kreativitas santri nusantara.


“SCNC sebagai bentuk kemajemukan berbudaya maka kami tampilkan santri-santri yang membacakan bait-bait Aqidatul Awam dan Alfiyah, kemudian gus dan ning cilik yang membacakan ikrar santri nusantara,” ujarnya.


Gus Salam mengungkapkan bahwa ini adalah bukti bahwa pesantren adalah tempat yang ramah, nyaman dan kondusif untuk santri-santri menuntut ilmu.


“Semua ini sebagai pesan untuk publik bahwa pesantren tempat yang berkulitas sebagai tempat pelayanan pendidikan, akhlaqul karimah dan pengabdian,” ungkapnya.


Editor:

Metropolis Terbaru