• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Selasa, 23 April 2024

Metropolis

MUI Jatim Dorong Industri Halal Daerah Perkuat Daya Saing Produk

MUI Jatim Dorong Industri Halal Daerah Perkuat Daya Saing Produk
Ketua Badan Pengembangan Industri Halal MUI Jawa Timur, M Fathurrozi. (Foto: NOJ/ Hafidz Yusuf)
Ketua Badan Pengembangan Industri Halal MUI Jawa Timur, M Fathurrozi. (Foto: NOJ/ Hafidz Yusuf)

Surabaya, NU Online Jatim

Darurat kesehatan akibat pandemi Covid-19 merambat ke krisis ekonomi. Hal ini berdampak buruk pada pelaku usaha yang notabene adalah pilar utama perekonomian Indonesia. Oleh karenanya, sistem ekonomi Islam diyakini dapat menjawab persoalan ekonomi pasca pandemi Covid-19.

 

Hal itu disampaikan Ketua Badan Pengembangan Industri Halal (BPIH) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur M Fathurrozi, saat Webinar MUI Jatim pra tema ‘Membaca Arah Ekonomi dan Ekosistem Industri Halal di Jawa Timur Pasca Pandemi’, Jum’at (12/11/2021).

 

"Kita semakin sadar bahwa sektor ekonomi syariah harus kita maksimalkan sebagai indikator pertumbuhan baru yang mampu mengangkat perekonomian nasional," ujarnya.

 

Dosen Fakultas Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan Universitas Jember tersebut bersyukur karena Indonesia saat ini adalah salah satu negara dengan pasar Muslim terbesar di dunia dan berpeluang mendominasi ekonomi syariah dunia.

 

“Indonesia berpotensi bukan hanya sebagai konsumen tetapi juga produsen dalam ekonomi syariah dunia,” imbuhnya.

 

Dirinya menjelaskan, terdapat dua kutub yang dikenal dalam dunia ekonomi, yaitu sosialis dan kapitalis. Dalam sistem ekonomi Islam tujuan utamanya yaitu mengutamakan kemakmuran masyarakat secara merata.

 

“Ekonomi Syariah secara khusus menarik minat masyarakat Muslim bahwa sistem yang dianut menimbulkan keberkahan, halal, dan tanpa riba. Dan hal ini yang paling penting,” terangnya.

 

BPIH MUI Jatim, lanjutnya, terus mendorong berkembangnya ekosistem halal dan memperkuat daya saing produk Nasional dengan meluncurkan Program Fasilitasi Halal melalui program Satu Kabupaten Satu Industri Halal (Sukasih).

 

Program tersebut juga memberi fasilitas bagi pelaku industri untuk pengurusan sertifikat produk halal bagi pelaku usaha di kawasan industri halal.

 

“MUI Jatim tengah fokus untuk mewujudkan amanat undang-undang nomor 33 Tahun 2014 tentang jaminan produk halal dalam memperkuat ekonomi nasional melalui pemberdayaan industri halal mengedepankan kearifan lokal daerah,” katanya.

 

Fathurrazi juga mengingatkan, bahwa Covid-19 adalah tanggung jawab seluruh elemen bangsa. Selain dihadapkan pada persoalan kesehatan, isu ekonomi menjadi persoalan paling krusial sehingga umat tidak boleh abai.

 

“Tugas kita semua dalam urusan Covid-19 adalah agar ekonomi umat bisa bangkit. Karena ekonomi menjadi titik sentral dalam menghadapi musibah yang luar biasa ini,” pungkasnya.


Metropolis Terbaru