• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Sabtu, 20 April 2024

Metropolis

Ngaji Ramadlan NU Jatim: Tips Puasa Sehat saat Pandemi

Ngaji Ramadlan NU Jatim: Tips Puasa Sehat saat Pandemi
dr Husnul, Ketua LPPOM MUI Jatim. (Foto: NOJ/Rif)
dr Husnul, Ketua LPPOM MUI Jatim. (Foto: NOJ/Rif)

Surabaya, NU Online Jatim

Puasa secara spiritual bertujuan untuk meningkatkan iman dan taqwa. Namun hikmah secara kesehatan sangat banyak dan itu sudah dibuktikan melalui penelitian ilmiah. Realita yang kita temui saat berpuasa ada dua hal. Pertama adalah menahan makan dan minum, juga hal hal lain yang dapat membatalkan puasa atau mengurangi pahalanya. Kedua adalah perubahan jam biologis tubuh. Menurut Dr Siti Nur Husnul Yusmiati, di samping itu tubuh manusia merasakan jam biologis saat berpuasa.

 

“Realitas saat puasa, tubuh mengalami perubahan jam biologis yang mempengaruhi siklus tidur, suhu tubuh, pencernaan, kebiasaan makan, pelepasan hormon dan fungsi tubuh lainnya,” katanya saat mengisi pengajian Ramadlan di Kantor Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur, Ahad (18/04/2021).

 

Oleh karena itu, menurut Ketua Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika (LPPOM) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur itu, orang yang berpuasa perlu memperhatikan beberapa hal sebagai berikut.

 

“Pertama, masalah puasa tidak luput dari makanan. Yang harus kita perhatikan adalah pengaturan konsumsi makanan. Jangan sampai tubuh kita stress karena ada perubahan jam biologis yang tiba-tiba saja berubah,” ungkapnya.

 

Perempuan yang akrab disapa dokter Husnul tersebut menambahkan, bahwa sebenarnya Allah sudah memberi kesempatan kepada umat muslim agar bersiap diri menyambut bulan puasa.

 

“Maka dari itu, Allah sudah mengatur sedemikian rupa melalui Nabi Muhammad bahwa jauh-jauh hari sebelum Ramadlan, sudah diajak latihan berpuasa di bulan Rajab dan Sya’ban. Tujuannya supaya tubuh kita tidak terlalu stress menghadapi adaptasi. Karena tubuh kita membutuhkan suatu proses untuk hal-hal yang baru,” tambahnya.

 

Kedua, yang perlu diperhatikan adalah aktivitas dan pola istirahat yang cukup. Dr Husnul mengingatkan, bahwa kendati sedang berpuasa jangan sampai menjadi respons buruk bagi tubuh.

 

“Jangan sampai keberadaan ibadah puasa menjadi sebuah black respons, puasa kita jadi tidak produktif. Tapi tetap beraktivitas secukupnya agar semata-mata metabolisme dalam tubuh kita tetap lancar,” ujarnya.

 

Ketiga, hindari stress dan tetap merasa bahagia. Hal ini supaya tubuh tetap berada dalam kondisi imunitas yang baik, karena puasa kita saat ini dalam kondisi pandemi Covid-19.

 

“Kita harus enjoy dalam menjalani puasa. Karena perasaan senang dan cinta ini akan membuat hormon bahagia mendongkrak imunitas kita,” ucapnya.

 

Dan yang keempat, adalah tetap mematuhi protokol kesehatan. Menurut pengurus Aswaja Center Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur itu, kendati vaksinasi telah massif dilakukan, masyarakat harus tetap menerapkan protokol kesehatan agar terhindar dari virus.

 

"Bulan Ramadlan saat ini masih dalam kondisi prihatin dan ekstra waspada karena pandemi Covid-19, oleh karena itu harus tetap mematuhi protokol kesehatan, meskipun vaksinasi telah dilakukan," pungkasnya.


Metropolis Terbaru