• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Senin, 6 Mei 2024

Metropolis

Nonton Film Hati Suhita, Ini Tanggapan Ning Widad Bariroh

Nonton Film Hati Suhita, Ini Tanggapan Ning Widad Bariroh
Suasana nonton bareng premier film Hati Suhita. (Foto: NOJ/khilma anis)
Suasana nonton bareng premier film Hati Suhita. (Foto: NOJ/khilma anis)

Surabaya, NU Online Jatim

Wakil Kepala Pesantren Bayt Al-Hikmah Kota Pasuruan Ning Widad Bariroh turut dalam premier film Hati Suhita di Royal Plaza Surabaya, Jum’at (12/05/2023). Bagi Ning Widad, film yang diserap dari novel Ning Khilma Anis yang merupakan sosok santri tulen alumni Pondok Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas Jombang tersebut tidak bisa dinilai karena tidak ternilai.

 

“Jarang-jarang ada karya besar dari lingkungan pesantren seperti ini. Karya Ning Khilma Anis ini harus bisa menggugah kalangan pesantren bahwa karya santri bisa sejauh ini,” katanya kepada NU Online Jatim.

 

Oleh karena itu, Ning Widad secara objektif mengapresiasi karya besar Ning Khilma Anis. Sosok Gus Biru dalam film ini menurutnya berhasil membuat para penonton mengharu biru. Selain itu, disebutkan perempuan pesantren harus sekuat Alina Suhita. Meski demikian, Ning Widad lebih memilih tim Rengganis ketimbang Alina Suhita.

 

“Saya sama dengan Ning Imaz, milih tim Rengganis. Karena melepaskan dan merelakan seberat itu. Tidak semua orang punya kekuatan untuk merelakan dan melepaskan begitu saja,” ucapnya.

 

Kendati demikian, jika dilihat dari perspektif pesantren, karakter Alina Suhita lah yang harus diteladani.

 

“Saya pribadi personal milih Rengganis. Karena tidak semua orang bisa merelakan. Tapi kalau saya ditanya sebagai orang pesantren saya memilih tim Alina Suhita,” terangnya.

 

Ning Widad lantas memaparkan beberapa alasan santri untuk nonton film yang akan tayang pada 25 Mei 2023 mendatang di bioskop. Melalui film ini santri harus mengikuti jejak Ning Khilma Anis yang karyanya telah sejauh ini. Kemudian di film ini banyak nilai-nilai yang bisa dipetik seperti bagaimana kekuatannya, rindu dan khidmahnya.

 

“Kalau menurut saya inti film ini terletak pada khidmahnya di pesantren. Bahkan kalau bisa harus mengenyampingkan kepentingan pribadi. Saya sangat emosional mengomentari film ini karena memang bagus sekali,” tandasnya.


Metropolis Terbaru