• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 29 Maret 2024

Metropolis

NU Jatim Dukung Penundaan Pilkada Serentak

NU Jatim Dukung Penundaan Pilkada Serentak
Kantor PWNU Jatim, jalan Masjid Al-Akbar Timur 9 Surabaya. (Foto: NOJ/Smg)
Kantor PWNU Jatim, jalan Masjid Al-Akbar Timur 9 Surabaya. (Foto: NOJ/Smg)

Surabaya, NU Online Jatim

Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) telah menyampaikan pernyataan resmi kepada berbagai kalangan untuk menunda tahapan pemilihan kepala daerah atau Pilkada serentak pada tahun 2020. Surat ditandatangani oleh Ketua Umum, KH Said Aqil Siroj dan H Helmy Faishal Zaini selaku Sekretaris Jenderal PBNU.

 

Satu suara dengan apa yang disampaikan PBNU, Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur juga mendukung hal tersebut. Penegasan tersebut disampaikan KH Syafrudin Syarif.

 

Katib PWNU Jatim tersebut menyampaikan bahwa penundaan Pilkada serentak 2020 hendaknya mementingkan kesehatan dan keselamatan masyarakat. Sehingga, imbauan PBNU menurutnya merujuk dari temuan penularan Covid-19 yang kian meningkat.

 

"Pastinya setuju, di Jakarta khususnya, peningkatan pasien penderita Corona ini sangat signifikan," kata KH Syafruddin, Senin (21/9/2020).

 

Sementara itu, dengan adanya tahapan Pilkada yang sangat sulit untuk menjaga protokol kesehatan, Kiai Syafrudin menyampaikan hal ini bisa berdampak pada munculnya klaster baru.

 

"Akhirnya kita khawatirkan terjadi pembludakan orang-orang terpapar Covid-19," kata kiai alumnus Pesantren Lirboyo Kediri tersebut.

 

Lebih dari itu, Kiai Syafrudin berharap vaksin Corona segera dapat ditemukan. Dan bila vaksin dimaksud tersedia, maka Pilkada dapat digelar kembali karena masyarakat memiliki ketahanan lebih dari virus mematikan tersebut.

 

"Nah, mungkin kalau misalnya kita geser setelah adanya vaksinasi beberapa bulan ke depan, kita meyakini kekebalan masyarakat dan bangsa Indonesia khususnya yang melaksanakan Pilkada kita harapkan tidak mudah terpapar Covid-19. Jadi ini sebenarnya pemikirannya murni untuk kesehatan masyarakat," jelasnya.

 

Dikemukakan bahwa, apa yang disampaikan PBNU semata mengedepankan kesehatan dan keselamatan masyarakat sebagaimana amanah agama. Dan hal tersebut tentu saja sama sekali tak memiliki kepentingan politik.

 

"Hanya saja, yang disampaikan PBNU sebenarnya sebatas usulan. Artinya kita sangat peduli betul dengan kesehatan masyarakat dan membantu pemerintah di dalam penanganan Covid-19," terangnya.

 

Tak hanya itu, Kiai Syafrudin juga menyoroti sejumlah tahapan Pilkada serentak yang masih terlihat pelibatan massa hingga memicu kerumunan, tanpa protokol Covid-19. Seperti saat pendaftaran pasangan calon yang masih jauh dari semangat mematuhi protokol kesehatan.

 

"Yang jelas kita sudah memberikan sebuah petunjuk. Karena pendaftaran kemarin saja kita akui di beberapa daerah jelas tidak bisa menerapkan protokol kesehatan. Kita lihat realnya saja, belum lagi kalau kampanye," tandas Kiai Syafrudin.


Editor:

Metropolis Terbaru