Gresik, NU Online Jatim
Pagar Nusa Desa Tebaloan, Kabupaten Gresik menggelar istighotsah rutin yang dilaksanakan setiap satu bulan sekali. Hal ini untuk mencegah terjadinya radikalisme yang mudah mempengaruhi pikiran para kader dengan wawasan keaswajaan.
"Istighosah ini diupayakan satu bulan sekali, sebab pendekar NU jangan hanya pandai silat, namun juga harus melaksanakan kegiatan sepiritual," ungkap M Lukman Priyanto, Ketua Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama (PRNU) Tebaloan, Gresik, Ahad (05/12/2021).
Organisasi pesilat Nahdlatul Ulama (NU) ini berfungsi sebagai penggerak kader muda NU di Desa Tebaloan. Selain itu pendekar NU tersebut diberi wawasan dan prinsip keaswajaan oleh para pembina Pagar Nusa Ranting Tebaloan.
Begitu juga pendapat Maftuh, selaku Bidang Sarana Prasarana bahwa istighotsah ini jangan sampai putus.
“Sebab ini adalah ajang pertemuan dengan sesepuh atau pembina Pagar Nusa esa Tebaloan. Karena mereka adalah orang tua kita, yang mendidik kita dalam berpikir. Agar karakter kita sebagai pendekar NU tidak mudah terbawa oleh arus zaman,” terangnya.
Kegiatan istighotsah tersebut diikuti oleh 25 pendekar Pagar Nusa Desa Tebaloan dan setiap pertemuan digembleng, dibina, dan diberi wawasan agar para kader terus istikamah mengabdi di Pagar Nusa untuk meneruskan perjuangan ulama dalam menjaga NKRI.