Perbaiki Mutu Pendidikan, Belajar ke BPPNU Walisongo Sidoarjo
Ahad, 28 Februari 2021 | 23:00 WIB

Pengurus BP3MNU Buana Waru melakukan kunjungan studi banding ke kantor BPPNU Walisongo Sidoarjo, Sabtu (27/02/2021).(Foto: NOJ/Yuli Riyanto).
Yuli Riyanto
Kontributor
Sidoarjo, NU Online Jatim
Sekolah dan madrasah yang berada dibawah naungan Lembaga Pendidikan Ma’arif Nahdlatul Ulama (LPMNU) harus terus berjuang keras guna meningkatkan mutu dan kualitas pendidikannya agar menarik minat dan kepercayaan masyarakat.
Sebagaimana yang dilakukan oleh Badan Pelaksana Penyelenggara Pendidikan Ma'arif Nahdlatul Ulama (BP3MNU) Bahrul Ulum An Nahdliyin (Buana) Waru. Mereka mengadakan kunjungan studi banding ke kantor Badan Penyelenggara Pendidikan Nahdlatul Ulama (BPPNU) Walisongo, Jalan Raden Fatah 78, Pucanganom , Kabupaten Sidoarjo, Sabtu (27/02/2020).
Ketua BP3MNU Buana Waru HM Sholeh mengatakan, kegiatan ini di maksudkan untuk menimba ilmu demi kemajuan BP3MNU Buana Waru. Ia menambahkan, kepengurusan BP3MNU Buana Waru masih tergolong baru dan tentunya juga harus diikuti dengan semangat yang baru pula.
“Maka kita harus mencontoh dan mengambil hal-hal yang positif dari BPPNU Walisongo Sidoarjo, agar lembaga -lembaga di bawah naungan BP3MNU Buana Waru bisa berprestasi dan terakreditasi A. Dengan demikian kepercayaan masyarakat utamanya warga NU semakin tinggi untuk mempercayakan pendidikan putra -putrinya di lembaga milik NU,” katanya.
Sebagaimana diketahui, BPPNU Walisongo Sidoarjo berada di bawah naungan Pengurus Cabang (PC) Nahdlatul Ulama Sidoarjo dan hingga kini telah memiliki enam unit pendidikan. Yakni Madrasah Tsanawiyah (MTs) NU, Madrasah Aliyah (MA) NU, SMK Diponegoro, SMP Islam, SMA Islam, dan SMK Plus NU. Semuanya sudah terakreditasi A, jumlah siswanya total mencapai 2.491 anak.
Sementara itu, Ketua BPPNU Walisongo Sidoarjo KH M Syafi’ Misbah Ahmad menegaskan, bahwa keberadaan lembaga pendidikan di lingkungan NU adalah untuk mempertahankan nilai aswaja dalam derap langkah umat dengan model kekinian (al insaan abnaa ‘uzzamaan).
“Saatnya menyongsong kemandirian jamiyyah, kelola tawassul secara professional, smart dan amanah. Tentunya itu tersedia amat banyak di qolbu Nahdliyyin. Kalau selama ini NU terkenal dengan susah maju, sebetulnya tidak, hanya ihktiyar yang mengedepan perlu sentuhan soft,” tutur pengasuh Pesantren Al Hidayah Ketegan tersebut kepada NU Online Jatim.
Lebih lanjut, Kiai Syafi’ menuturkan, kegiatan rutin yang dilakukan pengurus BPPNU Walisongo Sidoarjo diantaranya membuat laporan per semester ke PCNU Sidoarjo. Kemudian melakukan evaluasi terhadap RKAS/RKAM serta LPJ Tahunan setiap unit pendidikan, Istighotsah rutin setiap dua bulan sekali, ziarah wali dan makam pendiri.
“Sistem yang dipakai ke depan dalam hal LPJ bukan hanya hardcopy dan soft copy, tapi real time dengan memanfaatkan aplikasi dan kita sudah invest hal itu dalam tajuk smart school yang basis datanya di simpan di iclood. Aplikasi ini bisa dikembangkan, bahkan Insyaallah bisa dijadikan bank data di PCNU. Tinggal penyesuaian, toh semua sekolah isian EMIS nya sama tinggal klik, apa susahnya berbenah? cuma satu ganjalannya, iyo ta emoh?,” pungkasnya.
Turut hadir bersama rombongan BP3MNU Buana Waru, antara lain 19 orang yang terdiri dari pengurus dan empat orang kepala sekolah.
Editor : Romza
Terpopuler
1
Profil Nyai Hj Djamilah Hamid Baidlowi, Ibunda Ning Jazil Ploso
2
Khutbah Jumat: Kisah Nabi Daud dan Ikhtiar Mencari Rezeki Halal
3
Dikenal Suka Menolong, Jamaah Haji Asal Sidoarjo Wafat di Pesawat
4
Rais Aam PBNU Difitnah, GP Ansor Surabaya Layangkan Surat Permohonan Tabayun
5
Batikmatika, Ciri Khas Kain Batik Buatan Universitas Islam Jember
6
PCNU Surabaya Laporkan Penceramah Buntut Dugaan Fitnah Rais Aam PBNU
Terkini
Lihat Semua