• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Rabu, 24 April 2024

Metropolis

Perintah Khofifah kepada Pemda soal Antisipasi Bencana

Perintah Khofifah kepada Pemda soal Antisipasi Bencana
Foto: Kompas.com
Foto: Kompas.com

Surabaya, NU Online Jatim

Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa memerintahkan setiap Pemerintah Daerah (Pemda) harus waspada dan memperhatikan imbauan dari BMKG.


Selain itu, apabila sewaktu-waktu ada fenomena alam, tim satgas bersiap melakukan antisipasi.  "BMKG memberikan peringatan dini dan potensi terjadinya cuaca ekstrem di sejumlah wilayah di Jatim. Kami mengimbau masyarakat serta pemda untuk waspada," kata Khofifah dikutip dari jpnn.com, Jumat (14/10/2022).


Khofifah mengungkapkan, peringatan dari BMKG terkait cuaca ekstrem akan menyebabkan bencana angin puting beliung, banjir, dan longsor, sedangkan di pesisir pantai selatan jawa berpotensi ada bencana hidrometeorologi.


Daerah-daerah itu meliputi Trenggalek, Tulungagung, Ponorogo, Pacitan, Malang, dan Batu. Khofifah mengaku sudah berkoordinasi dengan sejumlah pihak untuk mengantisipasi jika terjadi bencana. Koordinasi itu dilakukan untuk meminimalisir risiko kerusakan maupun kerugian.


“Kami juga sudah melakukan dengan BPBD Jatim untuk memetakan daerah-daerah yang rawan banjir dan longsor,” ungkapnya. 


Tidak hanya itu, Pemda juga sudah melakukan langkah dalam menyiapkan mitigasi bencana di daerah aliran sungai (DAS) besar yang berpotensi terjadi luapan.


Setidaknya ada tujuh DAS yang diwaspadai, di antaranya Sungai Bengawan Solo yang memiliki anak cabang sungai, yakni Kali Grindulu, Kali Lamong, Kali Lorong.


Kemudian, di Sungai Welang Rejoso, Sungai Brantas, Sungai Madura, Sungai Pakelan Sampean, Sungai Bondoyudo Bedadung, dan Sungai Baru Bajulmati. 


Sementara itu, berdasarkan keterangan BMKG Juanda, fenomena La Nina diprediksi bakal terus terjadi dalam sepekan terakhir, yakni pada tanggal 10 sampai 16 Oktober 2022.


Sejumlah wilayah di Jawa Timur terancam fenomena hidrometeorologi atau potensi terjadinya bencana alam. Hal itu ditandai dengan hujan lebat disertai petir yang mengguyur beberapa wilayah.


Editor:

Metropolis Terbaru