• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 19 April 2024

Metropolis

PWNU Jatim Gelar Mujahadah Kubro, Ini Maknanya

PWNU Jatim Gelar Mujahadah Kubro, Ini Maknanya
Flyer Mujahadah Kubro. (Foto: NOJ/mc)
Flyer Mujahadah Kubro. (Foto: NOJ/mc)

Surabaya, NU Online Jatim
Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur menggelar Mujahadah Kubro dan Doa 11 Kiai Jawa Timur pada Ahad (19/06/2022) malam di Kawasan Makam Ki Ageng Muhammad Besari, Tegalsari, Ponorogo. KH Abdussalam Shohib, Ketua Panitia 1 Abad Harlah NU mengatakan bahwa mujahadah kubro ini adalah rangkaiaan pembuka dari rangkaian acara 1 Abad NU yang dilaksanakan oleh PWNU Jawa Timur.

 

"Nantinya PWNU Jawa Timur akan mengadakan banyak kegiatan yang juga melibatkan banyak massa. Sehinggga kita perlu untuk berdoa supaya acara-acara selanjutnya hingga acara puncak dilancarkan oleh Allah. Sehingga kita buka dengan mujahadah kader NU," katanya, Sabtu (18/06/2022).

 

Selain itu, Gus Salam mengungkapkan bahwa kegiatan ini bertujuan sebagai upaya batiniah bagi kalangan Nahdliyin agar negara dan dunia bisa bangkit lagi setelah dua tahun pandemi.

 

"Tentu setelah pandemi selesai, kondisi bangsa baik secara ekonomi atau yang lain masih banyak tantangan. Maka di samping ikhtiar batin, juga tidak kalah pentingnya usaha batiniah. Di momen ini kita juga mendoakan negara dan dunia untuk bisa bangkit lagi setelah dua tahun pandemi," ungkapnya.

 

Wakil Ketua PWNU Jawa Timur ini menambahkan bahwa prosesi mujahadah kubro nantinya murni ritual tanpa ada pidato sama sekali.

 

"Mujahadah kubro akan diisi dengan ijazah hizb nawawi, hizb autad, hisb nashr, kemudian dilanjutkan dengan mujahadah dan istighotsah kubro. Jadi kita upayakan untuk tetap taqarrub kepada Allah," tambahnya.

 

Pemilihan lokasi mujahadah kubro menurut Gus Salam dilatarbelakangi oleh adanya kaitan sejarah yang kuat antara NU dan Ki Ageng Muhammad Besari.

 

"Seperti dari sudut pandang nasab yang masih tersambung dengan KH Hasyim As'ari. Yang kedua terkait sanad keilmuan, Tegalsari merupakan pesantren pertama di Jawa Timur. Ki Ageng Muhammad Besari juga dikenal dengan perjuanganya melawan Belanda, jadi nuansa perjuangan kita ambil dalam konteks kekinian. Oleh karena itu tema yang kita usung adalah 'NU Membangun Sanad Jamiyyah, Menyambung Sanad Keilmuan dan Perjuangan’," terangnya.

 

Pengasuh Pondok Pesantren Mambaul Ma'arif Denanyar, Jombang ini juga menyebutkan bahwa respons PCNU se-Jawa Timur dalam mengikuti acara ini sangat luar biasa. Hal itu terbukti dari pendaftaran yang sudah mencapai 15.000 peserta.

 

"Respon PCNU se-Jatim sangat luar biasa, target kita adalah 9999 kader NU. Tetapi sampai saat ini yang sudah daftar hampir 15.000 belum termasuk Ponorogo sebagai tuan rumah yang pasti akan turut serta memenuhi acara. Memang kita menganjurkan siapa saja yang merasa kader NU, dengan apa pun latar belakangnya silakan hadir di acara  mujahadah," pungkasnya.


Metropolis Terbaru