• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Rabu, 24 April 2024

Matraman

Seputar Tegalsari, Lokasi Mujahadah Kader NU Jatim di Ponorogo

Seputar Tegalsari, Lokasi Mujahadah Kader NU Jatim di Ponorogo
Komplek Makam Tegalsari, Ponorogo. Foto: Istimewa
Komplek Makam Tegalsari, Ponorogo. Foto: Istimewa

Ponorogo, NU Online Jatim

Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur memiliki agenda rutin Bahtsul Masail yang diselenggarakan setiap enam bulan sekali. Kabupten Ponorogo berkesempatan ditunjuk menjadi tempat Bahtsul Masail kali ini.


Acara ini akan digelar pada tanggal 18-19 Juni 2022 di komplek makam KH Ageng Muhammad Besari , tepatnya di Desa Tegalsari, Kecamatan Jetis, Kaabupaten Ponorogo.


”Alhamdulillah Ponorogo berkesempatan menjadi tuan rumah kegiatan Bahtsul Masail PWNU Jawa Timur. Kemudian PWNU Jawa Timur juga menambah kegiatan mujahadah kader, karena selama adanya pandemi Covid-19 kegiatan mujahadah kader tidak bisa diselenggarakan,” ucap Kiai Fatchul Aziz selaku Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Ponorogo, Jumat (17/06/2022).


Ada beberapa opsi lokasi yang ditawarkan PCNU Ponorogo meski akhirnya Tegalsari menjadi pilihan panitia dari PWNU Jawa Timur. Tegalsari sebagai tempat yang dianggap lebih tepat karena posisi strategis historisnya sebab di komplek masjid tersebut terdapat makam  Kiai Ageng Muhammad Besari.


“Beliau sosok pendakwah Islam di Ponorogo tempo dulu yang cukup sukses. Nama Tegalsari menjadi moncer di Nusantara. Dan Tegalsari khususnya di era Mbah Kiai Muhammad Hasan Besari cucu Mbah Kiai Ageng Besari banyak melahirkan beberapa tokoh besar seperti Pangeran Diponegoro dan Syeh Burhan,” terang Kiai Fatchul Aziz.


Ia menjelaskan bahwa keturunan dari Tegalsari juga banyak yang menjadi ulama besar dan pemimpin negeri ini. Di antaranya Hadratusyeh KH Hasyim Asyari. Sedangkan sebagai pemimpin di antarnya Abdurrahman Wahid (Gus Dur).


Disebutkan pula bahwa dari garis keturunan Kiai Ageng Besari pula kelak lahir sosok Sultan Kartasura, yakni Pakunuwono II, Begawan Kasultanan Kartasura Raden Ngabehi Ronggowarsito, dan tokoh pergerakan kemerdekaan HOS Tjokroaminoto.


Pendiri Pondok Pesantren Tremas Pacitan, KH Abdul Mannan juga pernah nyantri di Tegalsari. Adapun beberapa pondok di Jawa yang memiliki hubungan erat dengan Mbah Besari, seperti Pondok Lirboyo, Ploso,  Jampes,  Tremas, dan lainnya masih mempunyai nasab sampai Tegalsari.


“Semoga ada keberkahan bagi pengembangan dakwah Islam Aswaja, utamanya kader NU di seluruh Jatim. Dan saya mohon kepada seluruh peserta Bahtsul Masail maupun Mujahadah Kader agar dapat mengoptimalkan kegiatan ini sebagai upaya silarurrahim kader sekaligus memperkuat energi dari perjuangan Simbah Ageng dan Simbah Hasan utamanya,” tandasnya.


Editor:

Matraman Terbaru