• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Senin, 29 April 2024

Metropolis

Rakernas V Pergunu Digelar 16-18 Juni 2023 Lusa, Bahas 3 Isu

Rakernas V Pergunu Digelar 16-18 Juni 2023 Lusa, Bahas 3 Isu
Rakernas V Pergunu bahas 3 isu utama. (Foto: NOJ/ ISt)
Rakernas V Pergunu bahas 3 isu utama. (Foto: NOJ/ ISt)

Surabaya, NU Online Jatim

Pimpinan Pusat (PP) Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) bakal menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) pada Jumat-Sabtu (16-18/06/2023) lusa. Agenda ini akan dipusatkan di Pondok Pesantren Amanatul Ummah 2 Majalengka, Jawa Barat.

 

Sekretaris Umum PP Pergunu, Aris Adi Leksono menjelaskan, Rakernas kelima Pergunu ini akan membahas tiga agenda utama yaitu, kesejahteraan guru, peningkatan kompetensi guru melalui transformasi digital, dan kaderisasi guru NU.

 

"Tiga isu ini yang akan kita angkat dalam Rakernas V PP Pergunu periode 2022-2027," kata Aris dilansir dari NU Online, Rabu (14/06/2023).

 

Aris menjabarkan terkait isu yang akan dibahas itu. Pertama, terkait kesejahteraan guru, Pergunu berupaya mencari alternatif bagaimana aspek jaminan kesejahteraan sosial para guru terjamin. "Selama ini tuntutan guru swasta bagaimana diangkat menjadi PNS atau PPPK. Sementara PPPK belum jadi solusi. Beberapa guru masih belum bisa terangkat melalui jalur ini," ujarnya.

 

Dikatakan, kurun waktu lima tahun Pergunu telah mengusung gerakan guru mandiri melalui Teacherpreneur. Program ini akan ditingkatkan lagi dengan skema menyejahterakan guru dari aspek kesejahteraan sosialnya.

 

Misalnya, skema bersama terkait BPJS Ketenagakerjaan guru tanpa membayar iuran. "Iuran ini apakah ditanggung oleh negara atau ditanggung pemerintah daerah atau yayasan itu masuk dalam skema peraturan," ungkapnya.

 

Kedua, pembahasan terkait kaderisasi guru NU sebagai tindak lanjut kebijakan Ketua Umum PBNU Gus Yahya Cholil Staquf bahwa setiap lembaga wajib memiliki sistem kaderisasi dasar untuk seluruh anggotanya.

 

"Harapannya kaderisasi dasar di Pergunu bisa menjadi bagian dari sistem yang ada di PBNU. Kaderisasi dasarnya digarap kita, nanti kaderisasi tengah mengikuti keputusan PBNU," jelas Aris.

 

Ketiga, pembahasan soal peningkatan kompetensi guru terutama dalam merespons transformasi digital. "Alhamdulillah, Pergunu sudah punya aplikasi 'Guru Mardeka', tinggal kita masifkan melalui keputusan Rakernas," tuturnya.

 

Dalam hal ini, pihaknya akan mengundang narasumber terkait agar bisa bersinergi dengan arah kebijakan pemerintah dalam hal ini Kementerian Sosial, Kementerian Agama, dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.

 

Di samping itu, dalam kegiatan yang mengusung tema Guru Mulia Pemersatu Bangsa, Membangun Peradaban Dunia itu, ada pula agenda halaqah alim ulama, bedah buku dan seminar pendidikan nasional serta pengusulan gelar Pahlawan Nasional untuk pendiri NU KH Abdul Chalim.

 

"Ada tim TP2GD (Tim Peneliti, Pengkaji Gelar Daerah) dari Kementerian Sosial yang akan mengkaji usulan gelar pahlawan. Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil juga mendukung ini," tandasnya.

 

Kegiatan ini rencananya akan dihadiri Presiden RI Joko Widodo dan sejumlah menteri dan pengurus NU Se-Jawa Barat, serta diikuti oleh Pimpinan Wilayah (PW) dan Pimpinan Cabang (PC) Pergunu sebanyak 622 orang. "Kita mengundang seluruh ketua dan sekretaris PC dan PW Pergunu se Indonesia," pungkasnya.


Metropolis Terbaru