• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 29 Maret 2024

Metropolis

Rektor IAI Uluwiyah Mojokerto di Acara Yudisium: Saatnya Bersama Masyarakat

Rektor IAI Uluwiyah Mojokerto di Acara Yudisium: Saatnya Bersama Masyarakat
Pimpinan IAI Uluwiyah Mojosari, Mojokerto usai acara yudisium. (Foto: NOJ/Boy Ardiansyah)
Pimpinan IAI Uluwiyah Mojosari, Mojokerto usai acara yudisium. (Foto: NOJ/Boy Ardiansyah)

Mojokerto, NU Online Jatim
Institut Agama Islam (IAI) Uluwiyah Mojosari, Mojokerto pada Sabtu (02/10/2021) mengadakan yudisium di aula kampus setempat. Acara dihadi KH Zainul Ibad selaku Ketua Yayasan Pondok Pesantren Pendidikan Uluwiyah, Hj Nining Khurrotun Aini selaku rektor, para wakil rektor, dosen, staf dan diikuti 125 mahasiswa.

 

Dalam sambutannya, Hj Nining Khurrotun Aini menyampaikan bahwa yudisium adalah prosesi sahnya seorang mahasiswa menjadi sarjana. Dan tugas berikutnya adalah menerapkan pengetahuan yang dimiliki di lingkungan tempatnya berada.

 

“Dengan prosesi ini para mahasiswa telah sah menjadi sarjana. Dengan begitu fungsi sebagai mahasiswa telah selesai dan kemudian menjadi alumni yang harus menerapkan ilmunya di tengah masyarakat,” katanya. 


Lebih lanjut, dirinya menyampaikan tiga aspek penting untuk mencapai keberhasilan. Pertama selalu berfikir terbuka dalam semua hal. Kedua,saling memelihara dan menjaga jejaring sosial sehingga banyak peluang dalam karir. Ketiga, harus memiliki sikap serius tetapi santai dalam bermasyarakat.

 

“Yudisium ini spesial karena diikuti oleh semua program studi, PAI, PGMI, PIAUD, HKI, ES dan KPI,” jelas rektor jebolan Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya tersebut
 

Khoirutul Khikmiyah salah seorang peserta yudisium merasa sangat lega setelah melewati perjuangan panjang.

 

“Rasanya habis yudisium itu seperti tidak menyangka bahwa kuliah telah selesai. Banyak halangan dan rintangan yang kita lalui sampai titik ini. Dari mulai skripsi yang bikin lemas, dosen pembimbing dan dosen penguji yang bikin ciut nyali, hingga semangat naik turun, “ ujarnya kepada NU Online Jatim.


Khimiyah mahasiswi program studi Pendidikan Agama Islam (PAI) asal Bangsal, Mojokerto ini juga berharap  ke depannya IAI Uluwiyah terus berkembang dan berinovasi untuk mencetak sarjana yang berkualitas dan siap terjun ke masyarakat.
 

Penulis: Boy Ardiansyah


Editor:

Metropolis Terbaru