• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Kamis, 2 Mei 2024

Metropolis

Rektor Unusida Sebut Pancasila Pilar Utama Bangunan Nasionalisme

Rektor Unusida Sebut Pancasila Pilar Utama Bangunan Nasionalisme
Rektor Unusida, Dr H Fatkhul Anam. (Foto: Youtube Unusida TV)
Rektor Unusida, Dr H Fatkhul Anam. (Foto: Youtube Unusida TV)

Sidoarjo, NU Online Jatim

Rektor Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (Unusida) H Fatkhul Anam menyebutkan, bahwa Pancasila merupakan pilar utama dari bangunan nasionalisme bangsa yang menjadi warisan kekayaan budaya Indonesia. Hal tersebut ia sampaikan pada acara webinar nasional memperingati Hari Lahir Pancasila, Kamis (01/06/2023).

 

“Pancasila adalah intisari nilai-nilai luhur bangsa yang digali oleh para pendiri bangsa yang telah mencakup seluruh kebutuhan dan hak-hak dasar manusia secara universal,” katanya.

 

Dengan demikian, Pancasila dapat dijadikan sebagai landasan kehiduapan bangsa Indonesia yang majemuk. Pancasila sebagai dasar negara bukanlah prodak agama tertentu, akan tetapi cerminan jati diri bangsa ini terkandung di dalamnya. Pancasila juga sama sekali tidak memisahkan antara agama dan negara.

 

“Hal ini terlihat pada sila ketuhanan Yang Maha Esa, yang berada di  urutan pertama. Kemudian diikuti oleh empat sila salanjutnya yang mengandung nilai-nilai universal yang terdapat pada semua agama yang ada di Indenesia,” ungkapnya.

 

Fatkhul Anam menganggap bahwa Pancasila sebagai dasar ideologi dan falsafah negara memiliki konsep pegangan yang ideal bagi masyarakat Indonesia yang beragam. Bahkan, Pancasila dapat menjadi penengah perbedaan agama, ras, etnis, bahasa, dan budaya yang ada di bumi pertiwi.

 

“Keragaman yang ada di Indonesia ini karena banyaknya jumlah pulau yang mencapai 17 ribu lebih, yang membenteng dari Sabang sampai Merauke. Di mana masing-masing pulau terpisahkan oleh lautan,” terangnya.

 

Dengan didasarkan masyarakat Indonesia yang plural inilah maka sudah tepat bentuk negara yang disepakati oleh pendiri bangsa ini setelah merdeka adalah negara kesatuan yang berdasarkan Pancasila.

 

Diceritakan, ada seorang pejabat tinggi dari  Arab Saudi yang pernah meneliti Pancasila. Ia lantas mengatakan Pancasila tidak bertentangan dengan Islam dan keputusan para pendiri menjadikan Pancasila sebagai dasar negara merupakan keputusan yang tepat.

 

“Karena Indonesia adalah negara yang multi agama, maka Pancasila secara efektif telah menjadi bingkai bangsa Indonesia,” tandasnya.


Metropolis Terbaru