Metropolis

Stadium General LDNU Surabaya, Ulama Al-Azhar Jelaskan Standarisasi Pemuda

Kamis, 5 September 2024 | 13:00 WIB

Stadium General LDNU Surabaya, Ulama Al-Azhar Jelaskan Standarisasi Pemuda

Stadium general LD PCNU Surabaya bersama Syeikh Hisyam Kamil Hamid Musa dari Universitas al-Azhar Kairo, Mesir. (Foto: NOJ/ Hisam Malik)

Surabaya, NU Online Jatim

Lembaga Dakwah (LD) Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Surabaya menggelar stadium general bersama Syeikh Hisyam Kamil Hamid Musa dari Universitas Al-Azhar Kairo, Mesir. Kegiatan itu dipusatkan di Aula Kantor PCNU Surabaya, Rabu (04/09/2024).

 

Dalam pemaparannya, Syeikh Hisyam Kamil Hamid Musa menjelaskan definisi dan standarisasi. Menurutnya, pemuda secara bahasa adalah seseorang yang berusia antara 15 tahun sampai 50 tahun.

 

“Ketika sudah berusia lebih dari 50 tahun kehidupan seseorang apakah sudah selesai? Tentu tidak. Justru ada beberapa orang yang mulai mengalami puncak kejayaanya pasca usia 50 tahun,” jelasnya kepada hadirin.

 

Syeikh Hisyam memberikan contoh seperti Syeikh Muhammad Mutawalli Asy-Sya'rawi, seorang ulama dan tokoh ahli tafsir Al-Qur'an asal Mesir. Disebutkan, Syeikh Mutawalli Asy-Sya'rawi diterima dan dicintai masyarakat justru saat memasuki usia 50 tahun.

 

Sebab itu, standarisasi seseorang dikatakan pemuda bukanlah dilihat dari berapa umurnya, melainkan dari seberapa besar kontribusi seseorang yang ia berikan kepada umat.

 

“Meskipun dia sudah berusia lebih dari 50 tahun, namun dia memberikan kontribusi untuk umat, maka ia masih dikatakan usia pemuda,” tuturnya.

 

Lebih lanjut, Syeikh Hisyam Kamil Hamid Musa juga mengutip perkataan salah satu ulama yang menyatakan bahwa pemuda adalah orang yang memiliki energi, orang yang mempunyai semangat untuk menghidupkan umat dari segala aspek keilmuan.

 

“Kalau secara keilmuan kita banyak mengenal ulama yang mulai berusia 20 tahun ke atas yang sangat muda sekali sudah memiliki kontribusi besar. Seperti lmam Nawawi yang wafat pada usia 45 tahun, ada lagi Imam Ath-Thabari yang wafat sangat muda pada usia 31 tahun, dan ada lagi Imam as Subki yang meninggal di usia 41 tahun. Dari beliau bisa kita liat bahwa di masa mudanya banyak dihabiskan untuk berkarya,” ucapnya.

 

Diketahui, kegiatan tersebut dilaksanakan dalam rangka menyambut Hari Santri 2024. Adapun tema yang diusung dalam acara tersebut ‘Kontribusi Pemuda (Santri) dan Tantangan Dakwah Islam dalam Kehidupan Beragama dan Bernegara’.