Syaikh Sholahuddin Al-Sami Paparkan Cara Pembaharuan Literatur Turats
Senin, 1 April 2024 | 20:30 WIB
Boy Ardiansyah
Kontributor
Mojokero, NU Online Jatim
Universitas KH Abdul Chalim (UAC) Pacet, Mojokerto menggelar seminar internasional dengan pemateri Syaikh Sholahuddin Al-Sami, ulama asal Mesir. Kegiatan ini berlangsung di Gedung Pascasarjana lantai III, Senin (01/04/2024).
Kegiatan ini mengangkat tema Arus Pembaharuan Terhadap Literatur Turats Literatur Hadist Sebagai Model, Syaikh Sholahuddin Al-Sami mengatakan sebagai tahap awal melakukan pembaharuan literatur turats harus pandai membaca kitab-kitab tersebut.
āKemudian memahaminya secara keseluruaan dari kitab turats. Karena tidak semua orang yang mengaku sebagai pembaharu turats memahami literatur turats,ā katanya.
Dijelaskan, terkadang ada yang mengaku sebagai pembaharu turats akan tetapi malah menjadi perusak. Hal tersebut terjadi karena tidak bisa membaca, menguasai dan memahami literatur turats itu sendiri. Maka menurut Syaikh Sholahuddin Al-Sami, jalan pertama untuk melakukan pembaharuan turats adalah dengan membacanya dengan benar, menguasai dan memahami.
āPara ulama ahli hadist ketika berinteraksi dengan literatur turats memiliki metode yang bervariasi. Ini bisa dilihat dari muqaddimah kitab-kitab para ulama hadist,ā ucapnya.
Ragamnya motode yang dipakai menghasilkan corak pembaharuan turats yang beragam, mulai Ā yang lunak, keras dan moderat. Para ulama tersebut ada yang taqlid, ada yang sekedar teori dan ada yang praktek. Yang menyatukan beberapa metode ulama hadist dalam memahami literatur turats yaitu semua memiliki pendapat bahwa hadist adalah bagian wahyu dari Allah.
āMereka sangat mengagumi hadist sebagaimana para ulama itu mengagumi Al-Qurāan. Dalam sebuah hadist dijelaskan bahwa Rasulullah mewariskan berupa Al-Qurāan dan hadist,ā ungkapnya.
Anggota Pusat Penelitian dan Pengembangan Turats al-Azhar MesirĀ itu mengulas bahwasanya para sahabat nabi mengagungkan hadist sebagaimana mengagungkan Al-Qurāan. Para sahabat menghafalkan hadist sebagaimana menghafal Al-Qurāan dan mengamalkan hadist sebagaimana mengamalkan Al-Qurāan.
Hadist memiliki dua komponen, yakni sanad dan matan. Sanad adalah jalur yang menyampaikan hadist, sementara matan adalah isi hadist.
āPada masa sahabat mereka fokus pada matan. Karena sanadnya belum panjang dan di antara para sahabat sendiri,ā tandasnya.
Terpopuler
1
Rebo Wekasan, Berikut Anjuran Menulis 7 Ayat Selamat dalam Kitab Kanzun Naja
2
Innalillahi, KH Thoifur Mawardi Ulama Kharismatik Asal Purworejo Wafat
3
Pesantren Mahika Sidoarjo Tunjukkan Semangat Nasionalisme Lewat Pawai Kebangsaan
4
Khutbah Jumat: Menyambut Maulid dengan Meneladani Akhlak Nabi
5
Pesantren Al Amien Kediri Terima Mobil Layanan Dakwah dari BPKH dan NU Care-LAZISNU
6
Muslimat NU Lumajang Rayakan HUT RI dengan Lomba Jenang Safar dan Istighatsah
Terkini
Lihat Semua