• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Sabtu, 27 April 2024

Metropolis

Tips Tarawih Anti Bosan Ala Gus Boy Genggong

Tips Tarawih Anti Bosan Ala Gus Boy Genggong
Pengasuh Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong, Kabupaten Probolinggo, KH M Hasan Nauval. (Foto: NOJ/ISt)
Pengasuh Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong, Kabupaten Probolinggo, KH M Hasan Nauval. (Foto: NOJ/ISt)

Surabaya, NU Online Jatim

KH M Hasan Nauval (Gus Boy) dari Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong, Kabupaten Probolinggo menjelaskan cara atau tips tarawih yang anti bosan. Hal itu disampaikannya saat Ngaji Online Santai atau Ngaos Ramadhan melalui live Instagram NU Online Jatim, Selasa (26/03/2024).


Menurutnya, tarawih itu sudah dianggap sebagai salah satu kewajiban atau dianggap sebagai salah satu rentetan daripada ibadah-ibadah yang harus dilakukan di bulan Ramadhan. Padahal, sebenarnya tarawih sendiri bukan sebuah kewajiban, tapi salah satu bentuk qiyamul lail saja.

 

"Yang kemudian dijadikan salah satu ibadah yang dibuat berjamaah oleh Umar bin Khattab," kata Gus Boy, sapaan akrabnya.


Gus Boy menyebutkan sebuah hadits dari Rasulullah yang diriwayatkan oleh Sayyidina Ali bin Abi Thalib. Rasulullah bersabda bahwa Allah SWT di arsy memiliki tempat yang bernama hadirotul kudsi, yakni tempat yang terbuat dari cahaya dan di situ juga ada malaikat yang tidak bisa disebutkan jumlahnya kecuali Allah yang tahu.

 

"Para malaikat ini menyembah Allah dengan ibadah yang tidak mereka rasakan capek di dalamnya," tutur Gus Boy.


Ketika bulan Ramadhan malaikat-malaikat yang ada di dalam hadirotul kudsi ini meminta izin kepada Allah untuk turun ke bumi. Mereka shalat bersama anak-anak keturunan Adam sehingga siapapun dari anak-anak manusia yang di dalam malam-malam bulan Ramadhan ini mereka mendapatkan bagian dan kesemangatan, mereka itu bahagia dan tidak akan pernah celaka sama sekali.


“Bagaimana cara agar kita tidak bosan ketika tarawih, maka harus ada di dalam mindset kita ada malaikat khusus yang datang dari hadirotul kudsi turun ke bumi pada malam-malam bulan Ramadhan yang membersamai kita dan tidak menutup kemungkinan para malaikat ini akan duduk bersama kita sehingga yang tidak bosan dan tidak merasakan capek ketika melaksanakan tarawih dia akan menjadi orang yang berbahagia dunia dan akhirat,” ujarnya.


Ia menerangkan, dari Imam Ghazali dalam kitab Ihya’ Ulumuddin menjelaskan bahwa apabila hanya melakukan satu gerakan saja itu sudah bosan, maka lakukan gerakan yang lain. Sebenarnya dalam shalat tarawih itu sudah ada anti bosannya sendiri munurut Imam Ghazali, karena dari kata tarawih yang berarti istirahat.


“Maka dari itu sejak zamannya para sahabat ketika melakukan tarawih ada yang duduk setelah dua atau tiga salam yang kemudian membaca tasbih, tahmid, ataupun istighfar. Setelahnya baru mereka berdiri kembali untuk melanjutkan tarawih,” terangnya.


KH Hasan Nauval pun menyebutkan lagi dalam kitab Ihya’ Ulumuddin, Imam Ghazali menjelaskan bahwa apabila menyela-nyelainya di antara ibadah-ibadah yang salah satunya tarawih dengan tasbih, tahmid, ataupun istighfar, maka disini akan ditemukan kenikmatan dan kesemangatan. 


“Poin pentingnya, ketika kita yang sudah mengikuti tarawih itu jangan mengatakan celaka kepada orang yang tidak mengikuti tarawih. Kalau konsep kita seperti ini di dalam Islam maka kita seperti memetakan mana yang bahagia mana yang tidak. Sementara yang tahu siapa yang bahagia dan tidak itu hanyalah Allah SWT,” pungkasnya.


Penulis: Khusnia Evi Safitri


Metropolis Terbaru