• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 29 Maret 2024

Metropolis

Ucapan Natal dan Jaga Gereja, Ini Pandangan NU Jatim

Ucapan Natal dan Jaga Gereja, Ini Pandangan NU Jatim
Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Jawa Timur di hadapan insan media menjelaskan masalah ucapan natal dan Banser menjaga gereja. (Foto: NU Online Jatim/Lina)
Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Jawa Timur di hadapan insan media menjelaskan masalah ucapan natal dan Banser menjaga gereja. (Foto: NU Online Jatim/Lina)

Surabaya, NU Online Jatim
Ucapan ‘Selamat Natal’ kerap menjadi polemik di internal kaum Muslimin. Karena hal tersebut memang khilafiyah, hendaknya sewmua pihak dapat menghargai perbedaan yang ada.

 

Penjelasan disampaikan KH Abdul Matin Djawahir kepada sejumlah insan media di kantor Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur, Selasa (24/12) petang.

 

“Soal pengucapan selamat natal memang khilafiyah,” kata Wakil Rais PWNU Jatim ini. Ada ulama yang melarang mengucapkan, namun ada juga pendapat membolehkan, lanjutnya.

 

Demi menjaga ukhuwah, menurut Pengasuh Pondok Pesantren Sunan Bejagung Tuban tersebut, soal ucapan natal hendaknya tidak perlu dipertentangkan.

 

“Tidak boleh ya, memang ada yang menghukumi haram. Tapi, bagi pejabat publik seperti bupati, gubernur silakan, karena posisinya untuk mengayomi masyarakat. Hal itu bukan berarti merusak iman kita,” jelasnya. 

 

Kendati demikian, Kiai Matin, sapaan akrabnya mengingatkan bahwa Allah SWT tidak melarang berbuat baik kepada orang yang tidak memusuhi Islam.

 

Sikap PWNU Jawa Timur, intinya mengucapkan selamat Natal kepada non-Muslim itu khilafiyah. Ada yang membolehkan, ada pula yang tidak membolehkan alias mengharamkannya.

 

“Yang boleh, berkeyaninan boleh silahkan. Bagi yang tidak ya tidak. Kalau tidak punya kepentingan apa-apa, ya diam saja,” tegasnya.

 

Bagaimana dengan keberadaan Barisan Ansor Serbaguna atau Banser yang menjaga gereja? Terkait hal ini tidak ada instruksi khusus.

 

“Kalau ada permintaan pemerintah ya silakan. Tidak ada larangan,” pungkas Kiai Matin.

 

Tampak mendapingi saat jumpa pers KH Nuruddin A Rahman, KH Athoillah Anwar Manshur, KH Fahrur Rozi dan Sekretaris PWNU Jatim, Akh Muzakki.


Editor: Syaifullah


Editor:

Metropolis Terbaru