• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Kamis, 25 April 2024

Metropolis

Wapres: Indonesia Miliki Potensi Besar Kembangkan Industri Halal

Wapres: Indonesia Miliki Potensi Besar Kembangkan Industri Halal
KH Ma'ruf Amin, Wapres RI saat kunjungan di Sidoarjo, Kamis (30/09/2021). (Foto: Istimewa).
KH Ma'ruf Amin, Wapres RI saat kunjungan di Sidoarjo, Kamis (30/09/2021). (Foto: Istimewa).

Sidoarjo, NU Online Jatim

Wakil Presiden (Wapres) Republik Indonesia, KH Ma’ruf Amin menyatakan, Indonesia memiliki potensi besar dalam mengembangkan industri halal. Di antaranya potensi sumber daya alam (SDA) dan sumber daya manusia (SDM).

 

Pernyataan ini disampaikan Kiai Ma’ruf saat melakukan peninjauan pembangunan Kawasan Industri Halal Sidoarjo  Safe and Lock Halal Industrial Park di Sidoarjo, Kamis (30/09/2021).

 

"Kita memiliki potensi besar, baik SDA-nya maupun para pengusaha yang selama ini belum kita kembangkan dengan baik," ungkapnya.

 

Adapun pengembangan kawasan tersebut merupakan salah satu upaya peningkatan ekonomi dan keuangan syariah Indonesia.

 

Sementara itu, Gubernur Jawa Timur Khofifah yang mendampingi Wapres mengatakan, KIH Safe ‘n Lock Sidoarjo ini merupakan kawasan industri halal yang pertama di Jatim dan pertama di Indonesia, yang  beroperasi untuk pelaku  UMKM. Kawasan ini juga diharapkan support system yang mampu mendorong perkembangan industri produk halal di Indonesia.

 

“Indonesia dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia sangat berpeluang mengambil kesempatan untuk mengembangkan produk halal. KIH ini akan menjadi support system dalam pengembangan produk maupun industri halal,” ujarnya.

 

Khofifah mengungkapkan, keberadaan KIH Safe ‘n Lock Sidoarjo ini akan mendorong konsumsi produk halal secara global. Dan hal tersebut, kata dia, menjadi peluang besar bagi UKM-IKM di Jatim untuk memproduksi produk halal yang berstandar internasional.

 

"Potensi kebutuhan terhadap produk halal diperkirakan akan mencapai 62 persen di Asia Pasific tahun 2030. Saat ini produk halal bahkan telah menjadi gaya hidup global," imbuhnya.

 

Khofifah menjelaskan, pembangunan Kawasan Industri Halal (KIH) Safe ‘n Lock di Sidoarjo yang telah mendapatkan surat keterangan dari Kemenperin Nomor: 373/KPAAII/X/2020 tanggal 22 Oktober 2020 yang telah memenuhi kriteria dan persyaratan sebagai Kawasan Industri Halal pertama yang ada di Jatim.

 

KIH Safe ‘n Lock sendiri menyediakan 118 unit Standard Factory Building (SFB) dengan berbagai fasilitas seperti kantor manajemen halal dan masjid.

 

Khofifah menyebut, sampai saat ini telah terjual 22 unit dari target pembangunan 32 unit. Pada Tahun 2022 akan dibangun 38 unit. KIH safe and lock telah berhasil menarik animo investasi dari Amin Bio Group dari Tiongkok dalam membangun kemitraan pabrik gelatin halal di Sidoarjo, sebagai bentuk penguatan branding produk halal.

 

Selain support system bagi pengembangan produk halal, lanjut Khofifah, HIPS ini juga akan bisa mengangkat sekaligus membuka pasar UMKM Produk Halal ke pasar  internasional. Ini sejalan dengan kontribusi UMKM terhadap PDRB Jatim sebesar 57,25%.

 

Selain Khofifah, turut mendampingi Wapres dalam peninjauan tersebut Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Koperasi, Usaha Kecil, dan Menengah Teten Masduki, dan Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali.

 

Dalam kunjungan tersebut, Wapres KH. Ma'ruf Amin bersama Khofifah dan rombongan menyaksikan prosesi pelepasan ekspor dari KIH Safe ‘n Lock ke Nagoya Jepang oleh Menteri Perindustrian (Menperin).

 

 

Ekspor yang dilakukan kali ini merupakan produk Sariraya Indonesia (PT. Sinergi Cita Mulia) yang telah menembus pasar internasional. Produk yang diekspor antara lain, keripik tempe, kerupuk bawang, kerupuk jengkol, dan makanan ringan lainnya produksi UMKM.

 

Wapres KH.Ma'ruf Amin dan rombongan juga menyempatkan diri meninjau unit UKM - IKM yang sudah beroperasi di KIH Safe ‘n Lock. Misalnya kerupuk bawang, keripik tempe, produk susu, kopi dan sebagainya.


Editor:

Metropolis Terbaru