NU Online

4 Langkah Cegah Pneumonia yang Menimpa Jamaah Haji di Makkah

Selasa, 20 Mei 2025 | 13:00 WIB

4 Langkah Cegah Pneumonia yang Menimpa Jamaah Haji di Makkah

Jamaah haji di Masjidil Haram. (Foto: Foto: MCH 2025/Rusydi Sani)

Makkah, NU Online Jatim

Bidang Kesehatan PPIH Arab Saudi menginformasi bahwa jamaah haji Indonesia yang terserang radang paru-paru atau pneumonia meningkat di Makkah. Langkah preventif perlu dilakukan jamaah haji mengingat gelombang jamaah dari penjuru dunia terus berdatangan ke Makkah.


Kepala Bidang Kesehatan PPIH Arab Saudi, dokter Mohammad Imran mengatakan bahwa kasus pneumonia saat ini sudah mencapai 22 ribu orang per Senin (19/5/2025).


Secara umum, kata dia, per 18 Mei 2025 pukul 16.00 WAS, data Kementerian Kesehatan mencatat bahwa kunjungan di kloter untuk pengobatan untuk pelayanan kesehatan sudah mencapai angka 25.189 kasus. Dengan kasus terbanyak ialah pneumonia, infeksi saluran penafasan akut (ISPA), hipertensi, dan diabetes.


"Pneumonia mencapai 22 ribu orang dan ISPA 1.000 an orang," kata Imran, Senin (19/5/2025) di kantor Daker Makkah, Arab Saudi.


Dia juga menjelaskan angka pasien rawat inap di klinik kesehatan haji Indonesia yang berada di Tanah Suci. "Sudah sebanyak 93 jamaah yang dirawat. Dengan tiga kasus terbanyak adalah diabetes, penemonia atau radang paru, dan juga penyakit paru kronis," kata Imran.


Sementara itu, jamaah haji yang saat ini dirawat inap di rumah sakit Arab Saudi, totalnya sebanyak 270 jamaah dengan tiga kasus terbanyak, yaitu radang paru atau penemonia, penyakit paru osteoporonis atau penyakit paru kronis, danpenyakit jantung koroner.


Imran juga menerangkan jumlah jamaah yang wafat di Tanah Suci per 18 Mei 2025 pukul 16.00 waktu Arab Saudi, yaitu sebanyak 28 jamaah.


Adapun penyebab kematian terbanyak, kata dia, masih didominasi oleh penyakit jantung dan sepsis atau infeksi menyeluruh akibat penurunan dari tahan tubuh danjuga penyakit yang sudah berat.


Langkah pencegahan

Oleh karena itu, imbuhnya, jamaah haji diimbau untuk, pertama, beristirahat setelah tiba di Makkah sebelum melaksanakan umrah wajib.


"Kedua, menghindari aktivitas di luar hotel termasuk umroh pada waktu terik yaitu di antara pukul 10 pagi sampai pukul 16 waktu Arab Saudi," ujarnya.


Ketiga, kata dia, minum air putih atau zam-zam yang cukup dan jangan menunggu haus.


Upayakan 1 gelas atau 200 cc air setiap jam pada 6 jamaah haji melakukan aktivitas di luar.


"Keempat, untuk menghindari penurunan penyakit agar jamaah haji senantiasa menggunakan masker ketika beraktivitas di luar hotel untuk menghindari penularan dan juga terutama apabila jamaah haji sedang menderita batuk atau pilek," tandas Imran.