Gus Yahya Ulas Aswaja sebagai Wahana Persatukan Umat Islam
Rabu, 30 April 2025 | 16:00 WIB
Surabaya, NU Online Jatim
Ketua Umum (Ketum) Pengurus Besar Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf menjelaskan bahwa Ahlussunnah wal Jamaah bukan sekadar formula ilmu kalam dan argumentasi akidah, tetapi juga sebagai wahana untuk mempersatukan umat Islam. Menurutnya, hal itu merupakan sisi sangat penting yang perlu dipahami.
"Ada sisi yang sangat penting juga dari Ahlussunnah wal Jamaah ini yang perlu kita pahami, yaitu bahwa Ahlusunnah wal Jamaah ini lahir dibangun sebagai wahana untuk mempersatukan semua di lingkungan umat Islam ini," terang Gus Yahya saat memberikan sambutan pada Pelantikan Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Sumatra Barat Masa Khidmah 2025-2030, di Auditorium Universitas Negeri Padang, Sumatra Barat, Selasa (29/4/2025).
Gus Yahya melanjutkan bahwa dulu sangat banyak kelompok-kelompok di lingkungan umat Islam seperti Jabariyah, Qadariyah, Karamiyah dan sebagainya. Lantas, Imam Abu Hasan Al-Asyari membangun wawasan Ahlussunnah wal Jamaah untuk mempersatukan semuanya sehingga lahir peradaban-peradaban besar di atas fondasi Ahlussunnah wal Jamaah
Selain tentang Ahlussunnah wal Jamaah, Pengasuh Pesantren Raudlatut Thalibin Leteh, Rembang, itu juga menjelaskan tentang makna khidmah. Hal tersebut menyesuaikan tagline Pelantikan PWNU Sumatra Barat yang berbunyi, 'Khidmah Memperkokoh Ahlussunnah wal Jamaah'.
"Khidmah itu adalah jasa yang diberikan tanpa mengharapkan imbal balik, itu khidmah. Jadi, apapun yang kita lakukan jasa yang kita berikan kepada sesama tanpa meminta apalagi mengharapkan imbal balik itulah khidmah," jelasnya.
Selanjutnya, Gus Yahya mengakui adanya perkembangan NU di Sumatra Barat yang bertumbuh dengan sangat pesat dalam kurun waktu yang cukup singkat, yakni tiga tahun. Hal ini, menurutnya, merupakan hasil dari konsolidasi NU.
"Nahdlatul ulama di Sumatra Barat ini berkembang dengan sangat baik, sangat pesat, ini kebahagiaan tersendiri bagi saya. Karena apa yang sekarang kita lihat dari hasil agenda konsolidasi Nahdlatul Ulama ini semula pada saat menjelang Muktamar itu saya perkirakan akan butuh waktu 5 sampai 7 tahun untuk mencapainya. Dan secara sangat mengagumkan ternyata semua itu bisa kita capai dalam waktu 3 tahun ini saja," ujar Gus Yahya.
Hal tersebut diperkuat dengan pernyataan Ketua PWNU Sumatra Barat terlantik, Prof Ganefri. Ia menyatakan bahwa yang hadir dalam pelantikan kali ini berjumlah sekitar 2.640 orang berbeda dengan 5 tahun yang lalu yang hanya dihadiri 200 orang saja.
"Alhamdulillah, di bawah kepemimpinan Gus Ketum, tata kelola dari organisasi NU, saya merasakan sekali manfaatnya. Tata kelola PBNU, tata tertib administrasi oleh PBNU inilah yang membawa NU besar di Sumatra Barat. Ini kita rasakan betul. Kalau 5 tahun lalu hadir 200 orang, hari ini hadir 2.640 orang, ini luar biasa," ungkapnya.
Ganefri juga menyampaikan bahwa PWNU dan PCNU di Sumatra Barat telah melakukan proses kaderisasi setiap bulan sejak sebelum bulan puasa. "Saya kira proses kaderisasi inilah yang membawa Nahdlatul ulama semakin membumi di tanah Minang. Karena komitmen dari masing-masing PCNU yang luar biasa dan ini kita buktikan dengan secara ikhlas dan dukungan PBNU semua teman-teman dengan semangat yang tinggi bisa hadir di sini," tambahnya.
Di akhir sambutannya, Ganefri juga menyampaikan rilis dari Lembaga Survei Indonesia (LSI) yang menyatakan bahwa 57 persen warga Indonesia adalah warga Nahdliyin. "Ini suatu kebanggaan bagi kita. Saya kira tidak terlepas juga di Sumatra Barat, karena kita merasakan pertumbuhan NU di Sumatra Barat ini dengan proses kaderisasi yang dilakukan oleh teman-teman di pengurus cabang alhamdulillah telah menunjukkan hasil yang signifikan dengan hadirnya beberapa pengurus dari seluruh cabang Kabupaten/Kota hari ini," pungkasnya.
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Memahami 4 Keutamaan Bulan Dzulqa’dah
2
Bacaan Doa Melepas Jamaah Haji Menuju Tanah Suci
3
KH Baidhowi Muslich Sosok Istiqamah Ngaji dan Produktif Menulis Wafat
4
Ribuan Santri dan Keluarga Iringi Pemakaman KH. M. Baidowi Muslich dengan Penuh Haru
5
Warga NU Universitas Negeri Malang Gelar Halal Bihalal, Perkuat Komitmen Majukan Pendidikan
6
Hukum dan Dalil Walimatus Safar Sebelum Berangkat Ibadah Haji
Terkini
Lihat Semua