NU Online

Jelang Keberangkatan, Calon Jamaah Haji Diminta Siapkan Kebugaran Tubuh

Kamis, 17 April 2025 | 11:00 WIB

Jelang Keberangkatan, Calon Jamaah Haji Diminta Siapkan Kebugaran Tubuh

Kapus Kesehatan Haji Liliek Marhaendro Susilo (kiri) saat menyampaikan materi kesehatan haji dalam kegiatan Bimtek PPIH Arab Saudi, Rabu (16/4/2025) di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta. (Foto: MCH 2025)

Surabaya, NU Online Jatim

Keberangkatan jamaah haji 2025 ke Tanah Suci kian dekat. Para calon jamaah yang telah terkonfirmasi berangkat diimbau untuk terus menjaga kondisi fisik dan kesehatannya.

Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan RI, Liliek Marhaendro Susilo, menyampaikan bahwa fokus utama para calon jamaah saat ini adalah mempersiapkan diri secara jasmani dan rohani, terutama menjaga kebugaran tubuh.

Ia menekankan pentingnya menjaga kualitas tidur serta rutin melakukan aktivitas fisik ringan seperti jogging atau berjalan kaki selama minimal 30 menit setiap hari.


"Hindari makan manis, asin, lemak yang berlebihan. Banyak makan buah dan sayuran untuk menjaga kondisi tubuh tetap bugar," ujar Liliek Marhaendro, Rabu (16/4/2025) usai mengisi materi dalam kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) PPIH Arab Saudi di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta.


Ia menggarisbawahi calon jamaah haji dengan risiko tinggi (risti) dan lanjut usia (lansia) yang jumlahnya tidak jauh beda dengan tahun sebelumnya, yaitu 37 persen. Menurutnya, kelompok jamaah haji ini perlu banyak menghindari asupan-asupan yang berpotensi membahayakan tubuhnya.


Liliek menjelaskan, saat ini pihaknya telah siap menempatkan petugas tenaga kesehatan di semua daerah kerja (daker) dan sektor di Arab Saudi.


Namun, ia juga mendorong agar para jamaah haji bisa bermental mandiri terkait kesehatan dirinya sendiri dengan menyiapkan keperluan obat-obatan bagi yang memiliki riwayat penyakit.


"Jadi bukan hanya persoalan banyak atau tidaknya petugas haji untuk kelancaran seluruh proses ibadah haji, tapi juga perlu didukung kemandirian jamaah terkait dengan kesehatan dirinya," jelas Liliek.


Ia juga menegaskan tentang pentingnya kebijakan istitho'ah haji yang mampu menekan korban jiwa tiap tahunnya.


"Tahun kemarin tingkat kematian jamaah haji 0,2 persen," ujarnya seraya berharap tahun ini juga semakin menurun, bahkan hingga 0 persen.