Ketua LP Ma’arif NU Pasuruan: Ilmu Madin Tidak Akan Tergantikan Zaman
Kamis, 31 Juli 2025 | 16:00 WIB

Ketua LP Ma'arif NU Kabupaten Pasuruan, Ahmad Farid pada saat workshop dan review kurikulum Madin Wustha. (Foto: NOJ/Mokh Faisol)
Mokhamad Faisol
Kontributor
Pasuruan, NU Online Jatim
Ketua Lembaga Pendidikan (LP) Ma’arif Nahdlatul Ulama Kabupaten Pasuruan, Ahmad Farid menegaskan bahwa ilmu pengetahuan yang diajarkan dalam Madrasah Diniyah (Madin) merupakan ilmu yang tidak akan pernah tergantikan oleh zaman, betapapun majunya perkembangan teknologi.
Hal tersebut ia sampaikan dalam kegiatan Workshop dan Review Kurikulum Madrasah Diniyah Wustha yang diselenggarakan di Aula Rumah Inovasi Ma’arif NU Kabupaten Pasuruan, Rabu (30/07/2025).
“Secanggih apa pun zaman ini, ilmu pengetahuan agama khususnya yang diajarkan di Madin, tidak akan pernah bisa digantikan,” tegasnya.
Ahmad Farid yang juga dosen Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Pasuruan menjelaskan, ilmu agama bersifat dinamis dan selalu relevan dalam setiap fase kehidupan manusia.
“Ilmu Madin akan terus dibutuhkan dan dicari, terutama oleh umat Islam. Sejak kecil kita sudah diajarkan untuk mencari ilmu agama, karena ilmu umum itu akan mengikuti dengan sendirinya,” jelasnya.
Ia juga menyoroti pentingnya pesantren sebagai lembaga terbaik dalam pembelajaran ilmu agama. Namun, ia menyadari tidak semua generasi muda memiliki kesempatan untuk mondok.
“Kalau bicara ilmu agama, tempat paling tepat ya di pondok pesantren. Tapi faktanya, tidak semua anak muda mau mondok. Ada yang karena faktor ekonomi dan berbagai hal lainnya,” ungkapnya.
Menurutnya, Madin merupakan jawaban dari para orang tua yang tidak mampu anaknya mondok di pondok pesantren, maka dari itu adanya undang-undang pemerintah sangat penting bagi Madin. "Madin di Pasuruan semakin eksis, maka dari itu penataan manajemen harus terus dilakukan,” paparnya.
Kegiatan tersebut menjadi bagian dari upaya LP Ma’arif NU Kabupaten Pasuruan dalam memperkuat eksistensi pendidikan diniyah di tengah tantangan zaman, sekaligus mendorong peningkatan kualitas kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan generasi saat ini.
"Mari kita bersama-sama terus membenahi kurikulum Wustha agar Madin di Pasuruan terus menjadi primadona," harapannya.
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Meraih Berkah dengan Inspirasi Bulan Safar
2
Khutbah Jumat: Safar bukan Bulan Sial, Berkah bagi yang Taat
3
Innalillahi, KH Ahmad Faruq Pengasuh Pesantren Nurul Hidayah Bangkalan Wafat
4
Musaffa Safril Harap Sidoarjo Jadi Navigator Ansor Masa Depan Jatim
5
PD-PKPNU Trenggalek Lahirkan Kemandirian Jam'iyah lewat Masjid-Mushala
6
Gelar PMKNU, Ketua PWNU Jatim Ulas Pentingnya Kebijaksanaan di Era Digital
Terkini
Lihat Semua