• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Sabtu, 20 April 2024

Tapal Kuda

Ketua LP Ma'arif NU Pasuruan Jelaskan 4 Sikap yang Harus Dimiliki Nahdliyin

Ketua LP Ma'arif NU Pasuruan Jelaskan 4 Sikap yang Harus Dimiliki Nahdliyin
Ketua Lembaga Pendidikan (LP) Ma'arif NU Kabupaten Pasuruan, Ahmad Farid. (Foto: NOJ/Mokhamad Faisol)
Ketua Lembaga Pendidikan (LP) Ma'arif NU Kabupaten Pasuruan, Ahmad Farid. (Foto: NOJ/Mokhamad Faisol)

Pasuruan, NU Online Jatim

Jam’iyyah Nahdlatul Ulama merupakan organisasi kemasyarakatan terbesar di dunia yang memegang teguh paham Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja). Namun semakin beragamnya aliran dalam Islam, banyak kelompok yang juga mengaku memiliki paham Aswaja.


Hal ini memunculkan pertanyaan apa sebenarnya Aswaja, dan bagaimana ciri utama Aswaja An-Nahdliyah yang dipegang oleh NU.


Ketua Lembaga Pendidikan (LP) Ma'arif NU Kabupaten Pasuruan, Ahmad Farid menjelaskan empat sikap yang harus dimiliki oleh nahdliyin. Pertama tawassuth, kedua tawazun, ketiga tasamuh dan amar ma’ruf nahi mungkar.


Hal itu diungkapkan saat acara Masa Kesetiaan Anggota (Makesta) Pimpinan Anak Cabang (PAC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Nahdlatul ulama (IPPNU) Kecamatan Lekok, Kabupaten Pasuruan, Jum'at-Ahad (24-26/02/2023).


"Pertama tawassuth atau sikap tengah-tengah, sedang-sedang, tidak ekstrem kiri ataupun ekstrem kanan, dan kedua tawazun atau seimbang dalam segala hal, termasuk dalam penggunaan dalil aqli yang bersumber dari akal pikiran rasional dan dalil naqli yang bersumber dari Al-Qur’an dan Hadits," ujarnya.


Adapun yang ketiga, lanjutnya, tasamuh atau toleransi yakni menghargai perbedaan serta menghormati orang yang memiliki prinsip hidup yang tidak sama. Sedangkan, amar ma’ruf nahi munkar merupakan bagian dari upaya menegakkan agama dan kemaslahatan di tengah-tengah umat.


"Pada hakikatnya amar ma’ruf nahi munkar lebih menekankan dalam mengantisipasi maupun menghilangkan kemunkaran, dengan tujuan utamanya menjauhkan setiap hal negatif di tengah masyarakat tanpa menimbulkan dampak negatif yang lebih besar," terangnya.


Farid sapaan akrabnya memaparkan, pada dasarnya NU merupakan organisasi keagamaan. Maka ulama sebagai mata rantai pembawa Aswaja selalu ditempatkan sebagai pengelola, pengendali, pengawas dan pembimbing utama jalannya organisasi.


"Ulama merupakan pewaris para nabi dan mereka mempunyai peranan penting, yakni memperjuangkan dan mengembangkan syariat-syariat Islam," paparnya.


Pihaknya mengaku, NU adalah rumah besar para kiai, ulama, habaib, santri dan hampir seluruh masyarakat muslim di Indonesia. Berkhidmat kepada NU berarti berkhidmat kepadanya.


“Karena mereka adalah pendiri NU. Selamat berproses di IPNU-IPPNU, salam belajar, berjuang dan bertakwa," tutupnya.


Tapal Kuda Terbaru