• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 29 Maret 2024

Metropolis

Nahdliyin di Gresik Diingatkan Luasnya Spektrum Gerakan NU

Nahdliyin di Gresik Diingatkan Luasnya Spektrum Gerakan NU
Kegiatan Lailatul Ijtima MWCNU Cerme Gresik. (Foto: NOJ/M Syafik Hoo)
Kegiatan Lailatul Ijtima MWCNU Cerme Gresik. (Foto: NOJ/M Syafik Hoo)

Gresik, NU Online Jatim

Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Gresik KH Mulyadi menyampaikan, bahwa spektrum gerak kehidupan yang diurusi organisasi kemasyarakatan Nahdlatul Ulama sangatlah luas.

 

“Mulai dari ubudiyah, kesehatan, kesenian, perekonomian, dan lainnya semua diurusi oleh NU,” ujarnya saat menghadiri rutinan Lailatul Ijtima Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Cerme. Agenda ini dipusatkan di Masjid Jamik Darussalam, Desa Cerme Kidul, Cerme, Gresik, Jum’at (21/01/2022).

 

Kiai Mulyadi kemudian mengutip kisah Syaikhona Muhammad Kholil ketika mengutus KHR As’ad Syamsul Arifin untuk mengantarkan tongkat, tasbih dan membacakan ayat Al-Qur’an kepada Hadratussyaikh KH M Hasyim Asy’ari. Ayat yang dimaksud adalah Surat Thaha ayat 17-23 yang mengisahkan perbincangan Allah SWT dengan Nabi Musa AS.

 

“Nabi Musa menggunakan tongkatnya sebagai tumpuan, merontokkan daun untuk makanan kambingnya dan berbagai manfaat yang lain. Dari situ kita bisa memetik pelajaran bahwa tongkat yang diberikan Syaikhona Kholil untuk Mbah Hasyim adalah simbol bahwa jamiyah yang akan didirikan akan mengurusi dan membawa manfaat di berbagai sektor kehidupan,” jelasnya. 

 

Pengasuh Pondook Pesantren Darul Ihsan Menganti, Gresik itu menambahkan, pada rangkaian ayat tersebut juga memuat cerita tentang mukjizat tongkat Nabi Musa. 

 

“Ini menggambarkan bahwa perjalanan NU sejak didirikan tak bisa dilepaskan dari karomah,” ungkapnya.

 

Untuk itu, Kiai Mulyadi berpesan, agar segenap pengurus NU di berbagai tingkatan untuk meningkatkan ketersambungan satu sama lain. Tidak hanya ketersambungan jasad melalui pertemuan-pertemuan rutin, ia lebih menekankan pentingnya ketersambungan antar hati. 

 

“Yakni, dengan mengedepankan sikap saling husnudzan agar diberi pertolongan oleh Allah dalam berkhidmah di jamiyah Nahdlatul Ulama,” tegasnya.

  

Diketahui, dalam agenda rutin bulanan ini juga dilakukan kajian tafsir Al Munir oleh KH Arsyad Jauhari. Di pertemuan kali ini, pembahasan tiba pada surat Al ‘Ashr. Sebelumnya, juga dilakukan istighotsah dan shalawat qiyam.


Metropolis Terbaru