LAZISNU Kediri Tingkatkan Profesionalitas Sopir Ambulans
Senin, 18 September 2023 | 21:00 WIB
Kediri, NU Online Jatim
Lembaga Amil, Zakat, Infaq dan Shadaqah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) memiliki program pendidikan dan pelatihan bertajuk 'Madrasah Amil (MDA) Ambulans Social Responsibility Car (SRC) yang digelar Ahad (17/09/2023). Program ini sebagai salah satu upaya untuk mewujudkan profesionalitas para sopir ambulans.
SRC adalah branding dari jasa layanan ambulans milik LAZISNU PCNU Kabupaten Kediri. Sampai sekarang jumlahnya sudah mencapai 44 unit ambulans, yang kesemua itu kepemilikan dan pengelolaannya berbasis pada Ranting dan MWCNU.
Pada kegiatan yang bertempat di Pesantren Tabassam Al-Falah Ploso Mojo Kabupaten Kediri ini dihadiri oleh Ketua PCNU Kabupaten Kediri yang juga sebagai tuan rumah perhelatan kegiatan ini, yaitu KH M Ma'mun Machfudz (Gus Ma'mun). Hadir juga Sekretaris PCNU Kabupaten Kediri, Bahruddin El Hadi.
Dalam sambutannya di hadapan 92 peserta, Gus Ma'mun menjelaskan, ambulans SRC harus terus istiqamah dalam melayani warga masyarakat umum, sebagai bentuk khidmat kepada NU. Ambulans SRC juga menunjukkan bahwa NU selalu ada dan hadir dalam setiap dinamika persoalan keummatan dan kemasyarakatan dalam hal kesehatan.
"Yang jelas, sebagai ujung tombak NU, driver SRC harus selalu responsif, tanggap situasi terhadap pelayanan dan penanganan darurat kesehatan bagi mereka yang membutuhkan. Warga masyarakat Kabupaten Kediri sekarang memandang, kehadiran ambulans SRC adalah sebagai kebutuhan primer yang tak terpisahkan dari mereka," jelas Gus Ma'mun saat membuka acara.
Secara terpisah, M Badrul Munir atau akrab dipanggil Gus Badrul, Ketua LAZISNU PCNU Kabupaten Kediri menyampaikan, Madrasah Amil ini adalah sarana pemahaman terkait tugas-tugas pokok sebagai sopir atau pengendara mobil SRC.
"Karena pada dasarnya, fungsi ambulans adalah untuk mengangkut, memberikan pertolongan pertama, serta menangani pasien yang memerlukan perawatan intensif selama dalam perjalanan menuju rumah sakit. Di samping itu, fungsi mobil ambulans juga bervariasi tergantung dari jenis kendaraannya. Maka dari itu, kita berinisiatif menggelar acara ini," jelas Gus Badrul.
Dalam upaya meningkatkan standart kompetensi, pada acara ini para driver juga dibekasi dengan berbagai pelatihan teknis tentang pelatayanan dan sistem manajemen ambulans.
"Yang pada akhirnya, driver mengerti apa-apa yang menjadi tata cara, mekanisme, dan pemahaman terkait dengan pelayanan pasien, dan juga memahahi tentang sistem pengelolaan ambulans, seperti administrasi, perencanaan, penganggaran, pemeliharaan, dan pelaporan." Ungkapnya.
Sopir ambulans wajib berstandar NU
MDA Ambulans SRC yang rampung pada pukul 22.00 ini, para sopir diharapkan tidak hanya sebatas memahami dalam hal formal tentang pelayanan ambulans pada umumnya (medis), akan tetapi juga dibekali dengan standart tradisi NU dalam melayani pasien.
"Driver wajib mematuhi kode etik driver ambulans SRC sesuai tradisi NU yang mengedepankan adabiyyah, seperti tata krama berpakaian, berucap, bertindak, mendoakan pasien. Juga wajib mengerti proses dalam merawat jenazah, ketika ada pasien yang meninggal. Seperti memandikan, mengkafani, menshalati, mentahlili, mendoakan, mengubur, sampai dengan mantalqinnya, pokok wajib berstandar dan sesuai dengan tradisi NU," jelasnya.
"Jadi dalam pelayanan, kita harus melayani pasien yang membutuhkan pelayanan dunia dan juga melayani serta memberi bekal kebutuhan pasien di alam kubur hingga akhirat. Pokoknya wajib ber-SNU, Standar Nahdlatul Ulama," pungkas Gus Badrul.
Kontributor:Naufal Riza
Terpopuler
1
Seleksi Ansor Magang Jepang 2025 Dibuka, Simak Ketentuannya
2
3 Keistimewaan Bulan Muharram
3
Brojo Geni: Tradisi Sepak Bola Api Pondok Tremas, Media Dakwah Berbasis Kearifan Lokal
4
Diresmikan Bupati, Gedung MWCNU di Bangkalan Diharap Jadi Penggerak Organisasi
5
PMII Rayon Ibnu Aqil Gelar PKD ke-31 di Singosari, Cetak Kader Intelektual Progresif dan Militan
6
KH Miftachul Akhyar Jelaskan 3 Sikap yang Dirahmati dan Dimurkai Allah
Terkini
Lihat Semua