• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Sabtu, 20 April 2024

Pantura

Gus Reza Ingatkan Pentingnya Ikhlas Berkhidmat di Organisasi

Gus Reza Ingatkan Pentingnya Ikhlas Berkhidmat di Organisasi
Gus Reza berpesan kepada PC IPNU-IPPNU Lamongan untuk ikhlas dalam berkhidmat. (Foto: NOJ/M Idris Muzaki)
Gus Reza berpesan kepada PC IPNU-IPPNU Lamongan untuk ikhlas dalam berkhidmat. (Foto: NOJ/M Idris Muzaki)

Lamongan, NU Online Jatim
Pengasuh Pondok Pesantren HM Al Mahrusiyah, Lirboyo, Kediri, KH Reza Ahmad Zahid mengingatkan bahwa dalam berkhidmat kepada umat harus ikhlas. 

 

Hal tersebut disampaikan Gus Reza, panggilan akrabnya saat menyampaikan orasi pada pelantikan Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Kabupaten Lamongan, Ahad (19/09/2021).

 

“Dalam berkhidmat itu tidak harus memakai jabatan tertentu. Walaupun jabatan bisa memudahkan kita untuk berkhidmah, tapi tidak selamanya jabatan menyelamatkan dari khidmat yang kita lakukan,” katanya.

 

Disampaikan bahwa jabatan bukanlah sesuatu yang menjadi garansi untuk mudah berkhidmat, tapi berkhidmat bisa dilakukan dengan jabatan apa saja. 

 

“Yang paling penting ketika kita berkhidmat harus dibarengi dengan rasa ikhlas," ujarnya pada acara yang digelar di Auditorium Pascasarjana Universitas Islam Lamongan (Unisla) tersebut.

 

Lebih lanjut disampaikan bahwa organisasi harus memiliki arah prioritas khidmat untuk kemaslahatan umat, bangsa dan agama. Bahkan dirinya mengutip beberapa kalimat motivasi yang membenarkan harapan tersebut.

 

Di hadapan jajaran badan otonom NU dan Wakil Bupati Lamongan yang hadir, Gus Reza menyebut Soekarno merupakan santri. Karena presiden pertama RI tersebut pernah nyantri kepada almaghfurlah KH Zainuddin Fanani dan KH M Hasyim Asy'ari walaupun sebatas santri banding atau pulang pergi. 

 

“Apabila santri kehilangan nilai nasionalismenya, maka perlu untuk mengulangi lagi,” tegasnya. 

 

Secara panjang lebar, Gus Reza menceritakan sahabat Ali bin Abi Thalib yang demikian ikhlas berjuang dengan didukung keluarga. Bahkan rela tidak makan hingga beberapa hari lantaran memperjuangkan kepentingan umat.

 

“Maka dari itu, kita harus meningkatkan keikhlasan dalam berkhidmat di organisasi dan juga harus berkualitas," tandasnya.

 

Penulis: M Idris Muzaki
Editor: Syaifullah
 


Editor:

Pantura Terbaru