• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Kamis, 18 April 2024

Pantura

Taujihat Kiai Anwar Manshur saat Rapat Pleno PWNU Jatim di Tuban

Taujihat Kiai Anwar Manshur saat Rapat Pleno PWNU Jatim di Tuban
Rais PWNU Jatim KH Anwar Manshur. (Foto: NOJ/ Mohammad Rifqi)
Rais PWNU Jatim KH Anwar Manshur. (Foto: NOJ/ Mohammad Rifqi)

Tuban, NU Online Jatim

Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur menggelar Rapat Pleno dan Musyawarah Alim Ulama di Pondok Pesantren Sunan Bejagung Kabupaten Tuban, Rabu (30/03/2022). Dalam kesempatan ini, Rais PWNU Jatim KH Anwar Manshur menyampaikan taujihat atau imbauan kepada seluruh Nahdliyin.


Kiai Anwar Manshur mengawali taujihatnya dengan ungkapan syukur atas nikmat Allah karena bisa menghadiri pertemuan yang barokah dan bermanfaat tersebut. Selanjutnya, ia mengajak agar bersama-sama menjaga kerukunan dan ketaatan terhadap aturan yang ditetapkan.


“Yang paling penting, ayo kita bersama-sama rukun dan taat pada peraturan yang ada. Yang muda taat kepada yang tua, dan yang tua menghargai yang muda. Insyaallah, jika seperti ini bisa bersama semua,” ujarnya.


Pengasuh Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri ini juga berpesan, agar PWNU Jatim berhati-hati dengan tidak mengeluarkan keputusan yang terkesan bertentangan dengan ketetapan dari Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).


“PWNU (Jawa Timur) jadi anak, maka harus taat kepada ayahnya (PBNU),” ungkap putra KH Manshoer Anwar tersebut.


Dirinya mengimbau, agar Nahdliyin tidak mengeluarkan keputusan yang mengarah pada politik kekuasaan. “Kita harus sabar saja dulu. Kita turuti apa yang diberikan kepada kita sekalian. Ini yang paling penting,” tegasnya.


Untuk itu, ia mengajak agar seluruhnya bersama-sama merawat Nahdlatul Ulama dengan baik. Menurutnya, seorang pemimpin bukan jadi yang terdepan, akan tetapi hendaknya ia menjadi sosok khodimul ummah atau pelayan umat.


Disebutkan, bahwa sosok khodimul ummah ialah segala hal yang dibutuhkan umat dilayani. Tidak lantas karena jadi orang besar, ia jadi suka seenaknya sendiri dalam membuat keputusan.


“Apa yang menjadi kebutuhan umat kita layani. Bukan mentang-mentang menjadi orang besar. Jadi pemimpin itu khodimul ummah, bukan menang-menangan sendiri. Semoga PWNU Jawa Timur tetap tenang, bersatu, dan barokah,” tandasnya.


Pantura Terbaru