• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Kamis, 28 Maret 2024

Pemerintahan

OPOP, Semangat Milenial Membangun Ekonomi Berbasis Pesantren

OPOP, Semangat Milenial Membangun Ekonomi Berbasis Pesantren
Muhammad Ghofirin, Sekretaris OPOP Jawa Timur. (Foto: NOJ/bo)
Muhammad Ghofirin, Sekretaris OPOP Jawa Timur. (Foto: NOJ/bo)

Sidoarjo, NU Online Jatim

Ekonomi adalah topik yang selalu hangat untuk dibahas. Hal ini tentu berkaitan erat dengan kaum milenial. Pembahasan tersebut terwujud di podcast yang digelar Suara Sidoarjo dengan tema 'Semangat Milenial Membangun Ekonomi Berbasis Pesantren' pada Jumat (13/11/2020).

 

Program One Pesantren One Product (OPOP) merupakan gagasan murni Gubernur Jawa Timur, Ibu Khofifah Indar Parawansa. Muhammad Ghofirin, Sekretaris OPOP memaparkan bahwa Bunda Jawa Timur tersebut lahir dan besar dalam lingkup keluarga pesantren, sehingga Ibu Gubernur sangat paham betul bagaimana detail pesantren, termasuk perihal produksi dan potensi.

 

“Termasuk OPOP ini adalah orisinil gagasan Bu Khofifah yang lahir dan besar di keluarga kalangan pesantren, beliau tentu sangat paham betul detail pesantren,” paparnya.

 

Ada sekitar 6000 pondok pesantren di Jawa Timur, yang hingga hari ini terdapat sekitar 4600 pondok pesantren yang sudah tercatat secara administratif di Kementerian Agama (Kemenag). Dan jika 6000 pondok pesantren di Jawa Timur tersebut mendapatkan perhatian dari berbagai pihak, maka bukan tak mungkin potensi tersebut akan muncul. Hal ini diyakini oleh Gus Ghofirin sebuah kolaborasi pentahelik yang patut dilakukan.

 

“4600 hingga 6000 pondok pesantren itu harus mampu memberdayakan potensi ekonominya secara maksimal. Dan harus mendapatkan perhatian dari kalangan akademisi, kalangan pebisnis, komunitas, pemerintah maupun media. Saya yakin ini adalah kolaborasi pentahelik yang bisa memunculkan potensi pondok pesantren,” ujarnya.

 

Gus Ghofirin, sapaan akrab Muhammad Ghofirin juga mengimbuhkan bahwa banyak pondok pesantren yang bingung dalam mengembangkan potensi mereka.

 

“Masih banyak pesantren yang bingung dengan potensi mereka sendiri,” ungkapnya.

 

Bagi Gus Ghofirin, OPOP adalah kalimat yang mengandung motivasi bagi pesantren. Karena mampu memotivasi pesantren untuk memproduksi barang maupun jasa yang bisa menopang ekonomi pesantren.

 

“OPOP adalah kalimat yang mengandung motivasi bagi pesantren utamanya untuk memproduksi produk baik barang maupun jasa yang diharap bisa menopang ekonomi pesantren,”

 

Gus Ghofirin menambahkan bahwa Wakil Presiden Indonesia, KH Ma’ruf Amin menyatakan minimal satu pesantren memiliki satu produk.

 

“Dalam sebuah kesempatan, Wakil Presiden Indonesia, KH. Ma’ruf Amin, menyampaikan bahwa seharusnya minimal satu pesantren satu produk. Karena memang tak sedikit pesantren yang justru memproduksi barang lebih dari satu dan tentu semuanya diminati oleh masyarakat,” jelasnya.

 

Selain itu, Gus Ghofirin juga mengungkapkan bahwa ada tiga pilar yang akan diberdayakan, yakni santri, pondok pesantren, dan alumni.

 

"Tiga pilar tersebut tertuang pada santripreneur, pesantrenpreneur, dan sosiopreneur," pungkasnya.

 

 

Penulis: Anita

Editor: Risma Savhira


Pemerintahan Terbaru