• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Sabtu, 27 April 2024

Pendidikan

Dosen Unusa Ingatkan Peran Orang Tua bagi Perkembangan Anak

Dosen Unusa Ingatkan Peran Orang Tua bagi Perkembangan Anak
Ilustrasi pengasuhan orang tua terhadap perkembangan anak. (Foto: NOJ/ ISt)
Ilustrasi pengasuhan orang tua terhadap perkembangan anak. (Foto: NOJ/ ISt)

Surabaya, NU Online Jatim

Dosen Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa), Siska Nurul Abidah SST MTr Keb mengingatkan tentang peran kedua orang tua dalam perkembangan anak, khususnya saat memasuki usia dini. Hal itu karena usia dini adalah usia yang masuk dalam periode kritis bagi perkembangan anak.

 

“Saat usia dini diperlukan suatu stimulasi untuk merangsang berbagai aspek perkembangan anak,” ujarnya dilansir dalam laman Unusa, dikutip Jumat (07/04/2023).

 

Dosen di Fakultas Keperawatan dan Kebidanan (FKK) Unusa ini menambahkan, sebagian orang tua masih mengabaikan kewajiban tersebut karena minimnya informasi dan edukasi terkait hal dimaksud.

 

“Khususnya terkait bagaimana cara dan pentingnya memberikan stimulasi anak sejak usia dini yang bisa dilakukan sendiri di rumah,” terangnya.

 

Disebutkan, bahwa stimulasi dini merupakan rangkaian kegiatan yang tujuannya untuk memberikan rangsangan kepada anak, sehingga membentuk kemampuan perkembangan dasar yang optimal. Menurutnya, perkembangan anak dipengaruhi oleh keadaan dengan malnutrisi kronis berat.

 

“Stimulasi dini yang kurang akurat, kekurangan yodium, dan anemia defisiensi besi, dapat memberikan dampak buruk pada perkembangan anak,” ucapnya.

 

Untuk itu, deteksi dini perkembangan anak perlu dilakukan secara rutin, khususnya pada anak usia 3 –12 bulan dengan menggunakan KPSP sesuai usia anak. Deteksi dini perkembangan dapat menemukan gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak sehingga dapat dilakukan intervensi sedini mungkin.

 

Di samping itu, ia menyebutkan bahwa ibu adalah pendidik pertama bagi anak, mulai sejak lahir sampai dewasa. Kemampuan orangtua dalam melakukan stimulasi harus sesuai tahap perkembangan.

 

“Hal utama jika orangtua menginginkan anaknya untuk tumbuh optimal dan tidak mengalami keterlambatan dalam perkembangannya hendaknya menerapkan stimulasi motorik, stimulasi kognitif, dan mengasah stimulasi berbahasa, serta berinteraksi sosial dengan lingkungannya,” katanya.

 

Dengan demikian, pemberian stimulasi di awal atau yang dilakukan sejak dini oleh orang tua memberikan dampak positif pada anak. Yakni, dengan adanya perkembangan bahasa dan memori pada anak.

 

“Serta, meningkatkan kesiapan anak dalam sekolah dan membantu anak untuk memaksimalkan potensi dalam hidup mereka,” pungkasnya.


Pendidikan Terbaru