• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Kamis, 28 Maret 2024

Pendidikan

Pasca Oshika Maba, Unisma Gelar Halaqoh Diniyah dan Orasi Kebangsaan

Pasca Oshika Maba, Unisma Gelar Halaqoh Diniyah dan Orasi Kebangsaan
Unisma gelar Halaqoh Diniyah dan Orasi Kebangsaan. (Foto: NOJ/Humas)
Unisma gelar Halaqoh Diniyah dan Orasi Kebangsaan. (Foto: NOJ/Humas)

Malang, NU Online Jatim
Universitas Islam Malang (Unisma) menggelar Halaqoh Diniyah dan Orasi Kebangsaan bersama Pengasuh Pondok Pesantren Ora Aji, Sleman, Yogyakarta, KH. Miftah Maulana Habiburrahman atau Gus Miftah di Auditorium Prof. Dr. KH. M. Tholchah Hasan, Gedung Al Asy'ari, Unisma, Kamis (15/09/2022).


Kegiatan bertajuk 'Meneguhkan Islam Rahmatan Lil Alamin di Perguruan Tinggi Menuju Generasi Emas Indonesia' ini dihadiri ribuan mahasiswa baru beserta sivitas akademika Unisma yang lain.


Menurutnya, selama 350 tahun bangsa Indonesia dijajah, berimbas buruk karena melahirkan generasi yang kurang percaya diri. Dampak negatifnya adalah melahirkan generasi yang kurang pede, insecure, underestimate, bahkan pemikiran masyarakat ketika bertemu dengan warga negara asing berpikir bahwa  semua warga asing merupakan orang yang cerdas.


“Padahal itu belum tentu, mereka sama seperti manusia yang lain, punya kelebihan dan kekurangan," katanya.


Dijelaskan, ketidakpercayaan diri tersebut dimanfaatkan oleh pihak-pihak luar yang mempunyai kepentingan terhadap sumber daya yang ada di Indonesia. "Kita dijajah dengan agresi budaya, ekonomi dan ideologi. Inilah yang berbahaya. Oleh karenanya, untuk menumbuhkan kepercayaan diri cukup mudah, asal ada niat mau atau tidak," jelasnya.


Di Jawa Timur, terdapat 37 persen mahasiswa dan pelajar yang diduga terpapar paham radikalisme dan intoleransi. Pihaknya berharap melalui pertemuan ini Unisma menjadi percontohan model kampus di Indonesia menjadi kampus moderat.


“Kampus yang menganut paham Tawassuth, Tawazun, I'tidal, dan Tasamuh, baik dalam beragama maupun berbangsa," paparnya.


Sementara itu, Rektor Unisma, Prof Dr H Maskuri menambahkan, setelah melakukan orientasi dan pengenalan kehidupan kampus, mahasiswa baru kita bekali dengan bekal keagamaan maupun memberikan motivasi, salah satunya melalui kegiatan ini.


“Para mahasiswa bukan hanya memiliki intelektual ilmu pengetahuan maupun penguasaan teknologi saja. Namun, mahasiswa juga harus mampu bagaimana mengintegrasikan ilmu pengetahuan dengan agama," tambahnya.


Pendidikan Terbaru