PKKMB Unusa Dorong Mahasiswa Kenali Diri, Adaptif dan Inovatif
Kamis, 5 September 2024 | 14:00 WIB

Bagas Satrio Wicaksono, mahasiswa berprestasi dari ITS, saat mengisi PKKMB Unusa. (Foto: NOJ/ unusa.ac.id)
Risma Savhira
Kontributor
Surabaya, NU Online Jatim
Mahasiswa baru Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) tahun 2024 didorong untuk dapat mengenali diri sendiri dan potensi yang dimiliki. Selain itu, mereka diharap adaptif dan inovatif dalam menghadapi perubahan teknologi yang pesat.
Penegasan itu disampaikan oleh Bagas Satrio Wicaksono, mahasiswa berprestasi dari Teknik Kelautan ITS, saat pelaksanaan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) Unusa. Agas, sapaan akrab Bagas Satrio Wicaksono, merupakan salah satu peserta program Clash of Champion oleh Ruang Guru.
Agas menyampaikan bahwa mahasiswa perlu untuk adaptif dan inovatif. Ia juga menekankan hal utama yang perlu dimiliki dan dilakukan mahasiswa adalah pentingnya mengenal diri sendiri, kelebihan apa yang perlu dikembangkan dan kekurangan apa yang perlu diperbaiki.
“Revolusi Industri 4.0 membawa transformasi besar di berbagai sektor, termasuk dunia pendidikan. Mahasiswa harus siap untuk menghadapi otomatisasi dan digitalisasi, yang tidak hanya mempengaruhi cara kita belajar, tetapi juga bagaimana kita bekerja di masa depan,” ujarnya dilansir dari laman resmi Unusa, Kamis (05/09/2024).
Adaptabilitas dan inovasi adalah dua kualitas yang harus dimiliki oleh setiap mahasiswa di era Revolusi Industri 4.0. Transformasi besar yang terjadi akibat otomatisasi dan digitalisasi telah mengubah lanskap pendidikan dan dunia kerja secara fundamental.
“Oleh karena itu, kemampuan untuk beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan ini akan menentukan keberhasilan mahasiswa di masa depan,” ucapnya.
Agas juga membahas konsep Society 5.0, dimana teknologi tidak hanya menjadi alat, tetapi juga bagian integral dari kehidupan manusia yang harus dimanfaatkan untuk kesejahteraan sosial. Agas menggambarkan kebutuhan mendesak bagi mahasiswa untuk tidak hanya mengikuti arus perubahan teknologi, tetapi juga menjadi pelaku aktif dalam proses tersebut.
“Perkembangan zaman yang semakin pesat, kita perlu dan harus mempersiapkan diri untuk menghadapi segala tantangan. Selain itu, kita juga perlu pintar melihat sebuah peluang untuk mengimprovisasi diri kita. Inilah kesempatan bagi mahasiswa untuk menjadi agen perubahan di tengah masyarakat,” terangnya.
Dirinya menekankan bahwa otomatisasi dan digitalisasi tidak hanya mengubah cara belajar, tetapi juga cara bekerja. Hal ini menunjukkan bahwa pendidikan saat ini harus lebih dari sekadar transfer ilmu pengetahuan.
“Tetapi harus ada fokus yang kuat pada pengembangan keterampilan yang relevan untuk menghadapi tuntutan dunia kerja yang semakin kompetitif,” pungkasnya.
Terpopuler
1
Bacaan Niat Puasa Tasu'a dan Asyura pada 9-10 Muharram
2
Dalil Keistimewaan Puasa Tasu'a dan Asyura
3
Sejarah Puasa Tasu’a dan Asyura serta Tata Cara Pelaksanaannya
4
Gus Baha Isi Muharram dengan I’tikaf, Khataman, dan Majelis Al-Qur’an
5
Tragedi Karbala dalam Timbangan Ahlussunnah wal Jamaah
6
Dilantik, Berikut Susunan Kepengurusan PCNU Surabaya 2024-2029
Terkini
Lihat Semua