Malang, NU Online Jatim
Rumah Sakit Islam (RSI) Universitas Islam Malang (Unisma) turut menyemarakkan Konferensi Cabang (Konfercab) ke-15 Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Malang, bersamaan itu juga ada pemilihan Rais Syuriyah dan Ketua Tanfidziyah PCNU kota setempat, Ahad (06/02/2022).
Direktur RSI Unisma, dr H Tri Wahyu Sarwiyata MKes mengatakan, RSI Unisma sebagai bagian dari keluarga besar Nahdlatul Ulama (NU), pastinya RSI Unisma akan mensupport berbagai kegiatan dari NU.
“Di sini kami mensupport dari sisi kesehatan. Sehingga terdapat tim kesehatan yang kami turunkan. Ada sekitar 7 orang tim,” katanya saat ditemui di lokasi Konfercab ke- 15 PCNU Kota Malang.
Menurutnya, selain petugas medis dan tim dokter, juga diturunkan satu ambulans untuk mengantisipasi jikalau terdapat sesuatu hal yang membutuhkan penanganan cepat.
“Dalam kegiatan Konfercab ke- 15 ini, juga terlibat Perhimpunan Dokter Nahdlatul Ulama (PDNU) Kota Malang yang anggotanya tersebar di banyak tempat,” tandasnya.
Sementara itu, tim RSI Unisma yang berkolaborasi dengan PDNU berjumlah sekitar 20 orang.
Jalannya Konfercab
Tampuk pimpinan PCNU Kota Malang kembali di tangan duet KH Chamzawi dan KH Isroqunnajah. Ini sama persis dengan masa kepemimpinan periode sebelumnya. KH Chamzawi terpilih sebagai rais, sementara KH Isroqunnajah sebagai ketua. Kepastian ini diperoleh berdasar hasil Konfercab PCNU Kota Malang ke-15 d Universitas Widyagama.
Dalam Konfercab tersebut, kurang lebih 117 peserta mulai tingkat ranting hingga cabang NU se-Kota Malang hadir. Sesuai mekanisme pemilihan, sebelum pemilihan ketua diawali dengan penentuan rais. Akhirnya KH Chamzawi, kembali mendapat kepercayaan.
Disusul pukul 20.30 pemilihan bakal calon ketua dilakukan. Ratusan peserta membentuk barisan dengan membawa kertas suara yang nantinya berisikan nama. Akhirnya ada empat calon. Yakni KH Isyroqunnajah dengan 61 suara, KH Syaifuddin Zuhri 54 suara, KH Chamzawi dan Ustadz Jumadiono dengan masing-masing satu suara.
Sekitar pukul 21.00, pemilihan dilakukan. Kali ini hanya KH Isroqunnajah dan KH Saifuddin Zuhri. Gus Is dan KH Saifuddin pun maju dari pemilihan bakal calon dalam pemilihan berdasarkan syarat mutlak, maju ke tahapan berikutnya minimal 25 suara. Dalam perhitungan suara, Gus Is, sapaan Isroqunnajah dengan KH Saifudin saling kejar. Dan akhirnya, KH Isroqunnajah meraup 66 suara, sementara KH Saifuddin dapat 50 suara.
