• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 29 Maret 2024

Pendidikan

Sambut Perkembangan Industri, FEB Unisma Update Kurikulum Bisnis Digital

Sambut Perkembangan Industri, FEB Unisma Update Kurikulum Bisnis Digital
Nur Diana, Dekan FEB Unisma saat memberikan sambutan. (Foto: NOJ/humas)
Nur Diana, Dekan FEB Unisma saat memberikan sambutan. (Foto: NOJ/humas)

Malang, NU Online Jatim

Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Islam Malang (Unisma) Selasa, (23/02/2021) menggelar kerja sama dan Focus Group Discussion (FGD) Update Kurikulum Digital Business dalam menghadapai transformasi ekonomi dan bisnis. Hadir sebagai narasumber dalam kegiatan ini, Muhamad Andy Zaky selaku CEO PT Literasi Surya Nusantara dan Wakil Sekjend Dewan TIK Nasional (Wantiknas).  Acara yang dihadiri juga oleh pengurus Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU), Asosiasi Digital Marketing Jatim, Alumni FEB Unisma serta para dosen pengampu mata kuliah Digital Bisnis. Acara ini dibuka oleh Dekan FEB Unisma, Nur Diana.

 

Dalam sambutannya, Nur Diana mengatakan ada dua agenda utama dalam kegiatan. Pertama, penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara FEB Unisma dengan PT literasi Surya Nusantara terkait penyediaan platform digital untuk layanan pustaka mobile FEB Unisma. Kedua, terkait FGD update kurikulum digital bisnis yang harus senantiasa diubah sesuai dengan kebutuhan industri. Untuk itulah FEB Unisma mengundang praktisi, asosiasi profesi dan alumni, untuk melihat sejauh mana konten pembelajaran digital bisnis yang sudah dijalankan apakah masih relevan dengan kondisi terkini.

 

“Dalam menyiapkan kebutuhan literasi menghadapi semester genap tahun akademik 2020 ini, FEB melakukan ekspansi dalam menanggapi kebutuhan mahasiswa, dosen maupun penelitian dengan memberika layanan pustaka mobile. Apalagi masa Pandemi Covid-19 masih memberikan pembatasan dalam layanan pembelajaran,” katanya.

 

Kebutuhan ini sangat urgen mengingat mahasiswa FEB Unisma tersebar di 34 provinsi.

 

“Oleh karena itu, di masa pandemi ini kami memberikan kemudahan layanan melalui Mlibrary. Mahasiswa FEB Unisma dapat mudah mencari literasi melalui perangkat handphone. Literasi yang kita sediakan bisa dijangkau lebih luas oleh semua kalangan baik dosen maupun mahasiswa melalui platform digital,” terangnya.

 

Selanjutnya Diana menambahkan bahwa agenda kedua kegiatan ini adalah FGD tentang Update Kurikulum Digital Business dalam menghadapai Transformasi ekonomi dan Bisnis di masa Depan. FEB Unisma senantiasa memperbarui konten mata kuliah unggulan dan terkait era Revolusi Industri 4.0. Hal ini sudah diimplementasikan sejak tahun lalu. Tetapi setiap tahun pasti ada current issue maupun informasi relevan yang harus direspons dalam memberikan pembaruan materi mata kuliah tersebut.

 

“Tujuan kegiatan ini untuk memberikan suatu wawasan bagaimana membangun ide bisnis, model bisnis kaitannya dengan mata kuliah kewirausahaan, startup bisnis, digital marketing dan export import. Kami mengharapkan dari narasumber dapat memberikan masukan yang bernilai, sehingga bisa membuat pembaharuan untuk tarnsformasi ekonomi dan bisnis bagi masa depan,” jelas Diana.

 

Sementara itu, Muhammad Andy Zaki sangat mengapresiasi gebrakan Dekan FEB Unisma yang telah  berani melangakh sangat cepat dan progresif dalam melakukan penyediaan layanan pustaka mobile. 

 

“Kami snagat mengapresiasi bentuk update kurikulum bisnis digital yang disiapkan FEB Unisma demi menanggapi kebutuhan dunia industri yang saat ini dikuasai teknologi akibat tuntutan era Revolusi Industri 4.0. Bahkan mata kuliah yang disiapkan sangat beragam dalam menjawab kebutuhan industri,” ungkapnya.

 

Selanjutnya, Andy Zaki memaparkan bahwa secara peradaban ekonomi telah bergeser ke arah ekonomi yang berbasis kreativitas dan berbasis informasi. Ia mengatakan jika kita menginginkan perekonomian Indonesia tumbuh makin signifikan, mestinya lebih banyak mendorong ekonomi yang basisnya inovasi.

 

“Kondisi Indonesia saat ini adalah peluang yang kita miliki akibat pandemi yang memaksa harus bertransformasi. Karena menurut riset tranformasi di Indonesia yang terjadi karena pandemi lebih cepat dua tahun. Sekarang di Indonesia pengguna internet sudah mencapai 196 Juta pengguna, ini sudah hampir 70% penduduk secara keseluruhan,” paparnya.

 

Acara berlangsung sangat partisipatif, apalagi narasumber memiliki pengalaman dan wawasan yang sangat luas dalam membangun bisnis start up berbasis digital. Bahkan peserta dari asosiasi digital marketing, alumni, dosen bahkan ISNU sangat interaktif melakukan sharing dan masukan maupun kritikan pada FGD ini. Langkah selanjutnya FEB akan menindaklanjuti FGD ini dengan mitra bisnis yang lain.


Pendidikan Terbaru