• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 26 April 2024

Pendidikan

Unusa Jelaskan Cara Penggunaan Alat Pemadam Api kepada Warga

Unusa Jelaskan Cara Penggunaan Alat Pemadam Api kepada Warga
Unusa jelaskan cara penggunaan alat pemadam api kepada warga. (Foto: NOJ/humas)
Unusa jelaskan cara penggunaan alat pemadam api kepada warga. (Foto: NOJ/humas)

Surabaya, NU Online Jatim
Tiga Dosen Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) dan beberapa mahasiswa dari Prodi D4 Kesehatan Keselamatan Kerja (K3), S1 Keperawatan, serta S1 Kesehatan Masyarakat yang tergabung dalam Tim Pengabdian kepada Masyarakat (Pengmas) Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) mengedukasi 30 warga Kampung Wisata Maspati, Bubutan, Surabaya, melalui simulasi dan penggunaan Alat Pemadam Api Ringan (APAR), Kamis (22/12/2022).


Hal ini dalam rangka menekan dan mencegah angka kasus kebakaran di Kota Surabaya, khususnya di kawasan padat penduduk yang memerlukan keterlibatan masyarakat, terutama dalam hal penanganan pertama kebakaran.


Ketua Pelaksana Pengmas LPPM Unusa, Moch. Sahri mengatakan, kegiatan ini sebagai upaya pencegahan bahaya kebakaran jika terjadi di wilayah Kampung Lawas Maspati. Pencegahan ini dapat dilakukan oleh warga. Edukasi penanggulangan dan cara penanganan musibah kebakaran ini sangat penting, agar tidak menjadi besar yang berefek pada kerugian besar di rumah-rumah warga dan lingkungan Maspati.


"Tujuan lainnya agar masyarakat mengenal dan mengetahui bentuk-bentuk upaya pencegahan bahaya kebakaran, cara memadamkan api secara tradisional dengan karung basah, menggunakan APAR dan mampu membedakan instalasi listrik yang buruk dan yang baik," katanya.


Pria yang juga sebagai Dosen Prodi D4 Kesehatan Keselamatan Kerja (K3) ini mengungkapkan, setelah mendapatkan pengetahuan dan cara mempraktikkan APAR, warga Kampung Lawas Maspati dapat memberi manfaat nyata bagi warga sekitar.


“Beberapa bentuk pencegahan kebakaran itu antara lain memeriksa instalasi listrik dan kompor gas setiap rumah warga secara berkala,” terangnya.


Selain itu, mencatat dan mendata setiap hal yang ditemukan pada saat pemeriksaan, meminta warga mengganti dan memperbaiki hal yang salah dan atau kurang baik, juga melaporkan hasil pemeriksaan dan pendataan kepada ketua RT dan RW.


"Harapannya bisa menekan angka dengan keterlibatan warga untuk mencegah. Kami juga berharap, warga yang ikut dapat mengedukasi pentingnya upaya untuk pencegahan kebakaran," jelasnya.


Dijelaskan, jika kebakaran sudah terjadi, warga yang mengikuti pelatihan ini diharapkan dapat memadamkan api dengan menggunakan APAR, melokalisasi api, membuka jalan bagi masuknya kendaraan pemadam kebakaran, membuka akses tim Damkar, berkoordinasi dengan pemadam kebakaran, pengurus RT/RW dan memandu warga menyelamatkan diri ke tempat yang lebih aman.


“Selain dibekali pengetahuan dan keterampilan, warga juga diberikan perlengkapan pemadam kebakaran dan papan petunjuk jalur evakuasi. Kemampuan mereka dalam memadamkan api sudah cukup baik,” paparnya.


Salah satu warga Maspati Gang 6, Sariani mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Unusa, karena dengan adanya dukungan pihak LPPM Unusa dalam mengedukasi warga Maspati tentang pencegahan dan pengurangan risiko kebakaran.


“Sehari sebelumnya, warga juga dibekali pengetahuan tentang cara melakukan pertolongan pertama bagi korban kebakaran dan bagaimana mengatasinya,” tandasnya.


Kampung Lawas Maspati merupakan kawasan perkampungan padat di tengah kota Surabaya, yang kini telah dijadikan Kampung Wisata. Berlokasi sekitar 500 meter dari Monumen Tugu Pahlawan. Secara administratif berada di Kelurahan Bubutan, Kecamatan Bubutan. Kampung Lawas Maspati masuk ke dalam wilayah RW 08 yang memiliki 06 RT dan terdapat 267 Kepala Keluarga (KK) dan jumlah penduduk 803 Jiwa.


“Padatnya penduduk di Kampung Lawas Maspati menjadikan sangat berisiko jika terjadi kebakaran. Oleh karena itu, kegiatan ini sangat penting dan bermanfaat bagi kami, terlebih Kampung Lawas Maspati sering dijadikan tujuan tempat wisata,” pungkasnya.


Pendidikan Terbaru