• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Sabtu, 20 April 2024

Pendidikan

Unusa Lepas 791 Mahasiswa KKN, Lakukan Digitalisasi Kantin Ponpes

Unusa Lepas 791 Mahasiswa KKN, Lakukan Digitalisasi Kantin Ponpes
Mahasiswa Unusa yang melaksanakan KKN di salah satu pondok pesantren di Jatim. (Foto: NOJ/Unusa)
Mahasiswa Unusa yang melaksanakan KKN di salah satu pondok pesantren di Jatim. (Foto: NOJ/Unusa)

Surabaya, NU Online Jatim

SURABAYA – Sebanyak 791 mahasiswa peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) yang terbagi dalam 70 kelompok dilepas pada Senin (16/08/2021). Mereka akan melaksanakan KKN hingga September mendatang.

           

Pelepasan dilaksanakan melaui Zoom Meeting dan dihadiri Kepala Dinas Pendidikan Jatim Dr Ir Wahid Wahyudi MT, mewakili Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa. Hadir pula Rektor Unusa Prof Achamd Jazidie dan para wakil rektor, serta perwakilan dari Pengasuh Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi-'ien, Ngunut, Tulungagung,  KH Muhson Hamdani.

 

Tema KKN tahun ini mengambil adalah Belajar Bersama Unusa: Pesantren Tangguh Covid-19 dengan sub tema  bidang pendidikan, ekonomi dan manajemen, sistem informasi dan kesehatan. Ke-791 mahasiswa tersebar di beberapa pondok pesantren, kelurahan, dan puskesmas.

           

Dalam sambutannya, baik Wahid Wahyudi maupun Muhson Hamdani berharap terjunnya para mahasiswa Unusa dalam kegiatan KKN di tengah pandemi Covid-19 dapat memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat, baik dalam hal memberikan pengetahuan tentang Covid-19 maupun kebutuhan lain yang memang sangat dibutuhkan di era pandemi ini.

           

“Kami berharap kehadiran mahasiswa tidak semata akan memberikan pencerahan kepada masyarakat, tapi juga bisa mengambil pelajaran tentang dinamika yang terjadi di masyarakat di tengah pandemi Covid-19,” kata Rektor Unusa Achmad Jazidie.

           

Jazidie mengingatkan, para mahasiswa sebaiknya jangan memperdebatkan soal pandemi Covid-19, tapi diharapkan untuk lebih memberi pengertian kepada masyarakat bahwa Covid-19 itu ada dan bagaimana cara menanggulanginya.

 

Digitalisasi Kantin Ponpes

Salah satu kegiatan yang dilakukan peserta KKN di pondok pesantren adalah melakukan digitalisasi kantin. Kegiatan ini dimaksudkan untuk berkontribusi nyata bagi perkembangan pesantren berbasis digital. Digitalisasi kantin di antaranya dilakukan di Ponpes Mansyaul Ulum, Malang.

 

Siti Romlah, Ketua Kelompok 61, mengatakan, dirinya dan anggota kelompoknya sudah merancang berbagai kegiatan untuk dilaksanakan di lokasi KKN, baik secara daring maupun luring.

 

“Setidaknya saya bersama teman-teman akan melakukan tiga kegiatan utama, yaitu pendampingan pengelolaan kantin pesantren berbasis digital, pelatihan tata kelola organisasi dan usaha di pesantren, serta pelatihan penyusunan laporan keuangan usaha di pesantren,” katanya.

 

Mahasiswa akuntansi Unusa semester enam itu menjelaskan, kegiatan akan dilakukan secara blended, yaitu perpaduan antara metode offline dan online. Hal ini dilakukan karena pendekatan full online dirasa cukup memberatkan bagi pesantren.

 

“Metode yang akan kami gunakan ada dua macam, offline dan online. Saat offline, anggota kelompok tetap menjaga 5 M plus 1 D, yaitu memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, membatasi mobilitas, dan Do’a,” jelas Romlah.

 

Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Kelompok 61, Mohammad Ghofirin menjelaskan, ia mewanti-wanti kepada kelompok yang dibimbing agar menerapkan protokol kesehatan pada kegiatan offline. Sementara pembiasaan daring bagi ponpes harus diupayakan dalam pelatihan-pelatihan yang diselenggarakan, agar ponpes terbiasa dalam memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.

 

Pengasuh sekaligus Ketua Yayasan Pondok Pesantren Mansyaul Ulum Malang, KH Badrud Arifin, mengungkapkan rasa bahagia dan bangga karena pesantrennya dipilih sebagai objek mahasiswa Unusa ber-KKN.

 

“Rasanya seperti mimpi, pesantren kami jauh dari pusat Kota Malang, tapi Alhamdulillah, adik-adik tergerak untuk mengabdi di sini. Insyaallah kami akan selalu mendukung setiap kegiatan yang akan dilakukan oleh adik-adik mahasiswa. Kami sangat berharap adik-adik bisa mewarnai dunia pesantren yang selama ini mungkin masih banyak kekurangan, terutama di pesantren Mansyaul Ulum ,” katanya. (*)

 

Editor: Risma Shavira


Pendidikan Terbaru