Pendidikan

YPI Darul Hikam Jember Gelar Webinar Bahas Puasa Perspektif Fikih dan Kesehatan

Rabu, 5 Maret 2025 | 20:00 WIB

YPI Darul Hikam Jember Gelar Webinar Bahas Puasa Perspektif Fikih dan Kesehatan

Flyer webinar nasional YPI Darul Hikam Mangli Kaliwates Jember. (Foto: NOJ/ Istimewa)

Jember, NU Online Jatim

Pada momentum bulan Ramadhan 1446 H, Yayasan Pendidikan Islam (YPI) Darul Hikam Mangli Kaliwates Jember menggelar Webinar Nasional dengan tema “Puasa Perspektif Fiqh & Kesehatan”. Kegiatan ini dilaksanakan secara online via zoom meeting pada Senin (03/02/2024).

 

Webinar ini menghadirkan dua narasumber, yakni dr Retno Warasati selaku Kepala Puskesmas Klabang Bondowoso serta Ustadz Suwardi yang tak lain Dosen Fakultas Hukum Universitas Jember dan Pengajar Pondok Pesantren Darul Hikam Jember. 

 

Ketua YPI Darul Hikam, KH M Noor Harisudin, menyambut baik kegiatan tersebut. Menurutnya, perlu memahami secara utuh makna puasa di bulan Ramadhan dari berbagai perspektif, seperti kesehatan dan fikih.

 

 “Misalnya hadis yang berbunyi ‘Shumu Tashihhu’ adalah hadis yang artinya ‘puasalah niscaya kamu akan sehat’. Nah, sehat yang dimaksud dalam hadis ini yaitu sehat yang bagaimana menurut ilmu kesehatan, termasuk maqash id syariahnya jika ditinjau dari fiqh nya,” ujar Prof Haris, sapaan akrabnya, yang saat ini diundang PCINU Jepang untuk Dakwah Internasional 28 Februari – 14 Maret 2025.

 

Sementara Kepala Puskesmas Klabang Bondowoso, dr Retno Warasati, menjelaskan bahwa puasa memiliki banyak manfaat salah satunya adalah bisa menurunkan kadar insulin dan berat badan.

 

“Banyak orang saat ini yang obesitas sehingga menimbulkan sejumlah penyakit baru, seperti penyumbatan aliran darah, jantung koroner, dan penyakit lainnya yang disebabkan oleh berat badan yang lebih,” jelasnya.

 

Dirinya menyebutkan, manfaat lain dari berpuasa juga yaitu memberikan efek yang bagus terhadap masa pertumbuhan dan optimalisasi pembakaran lemak.

 

“Ketika tubuh tidak bergantung lagi pada karbohidrat, secara otomatis lemak-lemak kita akan terbakar sebagai energi, sehingga kolesterol, lemak jahat, asam urat serta hal negatif lainnya berkurang,” katanya.

 

Di kesempatan yang sama, Ustadz Suwardi, menyampaikan bahwa puasa merupakan penyanggah agama Islam. Ia mengutip salah satu hadis yang berbunyi ‘Buniyal islamu ala khomsin artinya Islam dibangun di atas lima perkara, salah satunya puasa.

 

Menurutnya, puasa diwajibkan hanya bagi orang yang beriman, tidak cukup Islam saja. Sehingga dalam Al-Qur’an salah satu dalilnya berbunyi ‘Kutiba alaikumus siam’ adalah bagian dari ayat Al-Qur’an yang artinya ‘diwajibkan atas kamu berpuasa’.

 

“Jadi langsung menggunakan kata ‘Kutiba’ artinya diwajibkan, maka biasanya hal-hal yang diwajibkan itu pasti berat pelaksanaannya atau bertentangan dengan selera manusia pada umumnya seperti pada ibadah mahdhah lainnya,” jelasnya.

 

Orientasi puasa, lanjut Ustadz Suwardi, yaitu La allakum tattaqun adalah frasa dalam Al-Qur’an yang artinya ‘agar kamu bertakwa’. Frasa ini terdapat dalam Surat Al-Baqarah ayat 183. 

 

“Takwa memang maknanya menjalankan perintah dan menjauhi larangan-Nya, tetapi ada hal dibalik itu semua yaitu kadar keimanan kita. Semakin kuat iman seseorang maka semakin takwa seseorang, karena keimanan berbanding lurus dengan ketakwaan,” pungkasnya.