• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 26 April 2024

Metropolis

Gubernur Jatim: Istighotsah Juga sebagai Ikhtiar Memutus Mata Rantai Corona

Gubernur Jatim: Istighotsah Juga sebagai Ikhtiar Memutus Mata Rantai Corona
Khofifah Indar Parawansa saat hadir di Pesantren Amanatul Ummah, Pacet, Mojokerto. (Foto: NOJ/Rofi)
Khofifah Indar Parawansa saat hadir di Pesantren Amanatul Ummah, Pacet, Mojokerto. (Foto: NOJ/Rofi)

Mojokerto, NU Online Jatim
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa melakukan kunjungan ke pesantren tangguh Amanatul Ummah, Pacet, Mojokerto. Kehadirannya dalam rangka istighotsah bersama warga Muslimat NU dan tokoh masyarakat, sekaligus peresmian gedung asrama Sunan Gunung Jati di Institut KH Abdul Chalim, Selasa (28/7).

 

Khofifah menyampaikan bahwa untuk dapat memutus mata rantai penyebaran virus Corona adalah dengan menerapkan protokol kesehatan. Namun yang juga tidak kalah penting adalah sering melaksanakan istighotsah.

 

"Terima kasih saya sampaikan kepada semua telah menerapkan protokol kesehatan, serta melaksanakan istighotsah untuk masyarakat Jawa Timur sebagai ikhtiar bersama," kata Khofifah di guest house KH Abdul Chalim Mojokerto.

 

Perempuan yang juga Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muslimat Nahdlatul Ulama ini berpesan kepada para ibu yang hadir agar tetap menjaga kesehatan.

 

"Pada posisi seperti ini kita harus tetap ikhtiar memutus mata rantai Covid-19, karena virus ini belum tahu sampai kapan berakhirnya. Karena vaksinnya belum ditemukan, maka kita tetap menerapkan protokol kesehatan antara lain dengan menjaga jarak dan memakai masker," tuturnya.

 

Menurut Ketua Yayasan Amanatul Ummah, Muhammad Al-Barra mengemukakan bahwa pertemuan merupakan suatu kehormatan bagi keluarga besar pesantren.

 

"Terima kasih kepada ibu gubernur telah hadir di pesantren kami. Ini merupakan suatu kehormatan karena meskipun menjaga jarak, karena hal tersebut tidak menyurutkan tekad untuk tetap bersilaturahim," tutur Gus Barra, sapaan akrabnya.

 

Sedangkan KH Asep Saifuddin Chalim berpesan bahwa manusia yang selalu tawakal akan dihindarkan dari bahaya.

 

"Orang yang tawakal, insyaallah akan dihindarkan dari bahaya yang mengancam. Maka dari itu, kita harus tetap ikhtiar dengan banyak berdoa, berzikir, serta menerapkan protokol kesehatan," terang Pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah tersebut.

 

Selepas acara dilanjutkan dengan peresmian gedung asrama Sunan Gunung Jati Institut KH Abdul Chalim oleh Gubernur Jawa Timur didampingi KH Asep Saifuddin dan Gus Barra.


Editor:

Metropolis Terbaru