• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 26 April 2024

Tapal Kuda

Berkat Kota Santri, Situbondo Dipilih Jadi Tuan Rumah Pengembangan Produk Halal

Berkat Kota Santri, Situbondo Dipilih Jadi Tuan Rumah Pengembangan Produk Halal
Penandatanganan MoU pemberdayaan ekonomi dan pengembangan industri halal di Situbondo. (Foto: Antara).
Penandatanganan MoU pemberdayaan ekonomi dan pengembangan industri halal di Situbondo. (Foto: Antara).

Situbondo, NU Online Jatim

Dikenal sebagai Kota Santri, Kabupaten Situbondo terpilih menjadi percontohan pelaksanaan pemberdayaan ekonomi dan pengembangan halal value chain atau mata rantai halal.

 

Proses penandatanganan nota kesepahaman program tersebut digelar di Wisma Rengganis, Wisata Bahari Pasir Putih, Situbondo, Rabu (26/05/2021). Hadir dalam kesempatan itu, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jatim, KH Moh Hasan Mutawakil Alallah, Bupati Situbondo, Karna Suswandi, serta sejumlah pengusaha dan pengasuh pondok pesantren.

 

Khofifah Indar Parawansa menyebutkan, dipilihnya Situbondo sebagai percontohan industri halal tersebut salah satunya karena di Kabupaten Situbondo banyak pondok pesantren berdiri. Sehingga, pihaknya menilai sangat cocok mengkampanyekan industri halal.

 

“Saya berharap, nantinya para kiai dan santri bisa bersama-sama mengkampanyekan rantai nilai halal di Jawa Timur,” tuturnya dilansir rmoljatim.id.

 

Ibu Khofifah menambahkan, bahwa istilah halal ini tidak hanya berkaitan dengan makanan ataupun kalangan islam saja. Dalam masyarakat global, produk halal juga berkaitan erat dengan peningkatan sektor usaha lainnya.

 

“Oleh karena itu, hal semacam ini perlu kita dorong dan terus digalakkan,” ujar Khofifah.

 

Dikutip laman Antara Jatim, H Noor Shodiq Askandari, Ketua Komisi Pemberdayaan Ekonomi Umat MUI Jawa Timur menjelaskan, ada dua hal penting dalam program pemberdayaan ekonomi dan pengembangan industri halal tersebut.

 

Pertama, terkait dengan pemberdayaan ekonomi kepada Usaha Kecil dan Menengah (UKM) untuk mengarahkan ke halal. Sedang kedua, agar Industri Kecil dan Menengah (IKM) produknya jadi halal.

 

“Karena kami menginginkan, Jawa Timur ini menjadi pusat persebaran produk halal di Indonesia,” ungkap Gus Shodiq, sapaan akrabnya.

 

Menurut Gus Shodiq, dengan ditopang basis ekonominya yang besar, pesantren memiliki peluang kuat dalam pengembangan perekonomian. Oleh karena itu, sejumlah pesantren juga digandeng dalam pemberdayaan ekonomi.

 

“Pemberdayaan ekonomi tersebut nanti salah satunya dari pesantren. Sehingga nantinya alumni pesantren dapat memiliki keterampilan khusus sesuai bidangnya,” jelasnya.

 

Sementara itu, Bupati Situbondo, Karna Suswandi menyampaikan terima kasih kepada Gubernur Jawa Timur dan Komisi Pemberdayaan Ekonimo Umat MUI Jatim. Atas dipilihnya Kabupaten Situbondo sebagai percontohan pemberdayaan ekonomi dan pengembangan industri halal di Jawa Timur.

 

“Kami sangat mendukung dan akan menindaklanjuti atas apa yang menjadi komitmen Pemkab Situbondo dan Pemprov Jatim,” tandasnya.


Tapal Kuda Terbaru