• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Senin, 24 Juni 2024

Tapal Kuda

Majelis Shonar 4444 di Bondowoso Meresmikan Gang Shalawat

Majelis Shonar 4444 di Bondowoso Meresmikan Gang Shalawat
Peresmian gang shalawat oleh Majelis Shonar 4444. (Foto: NOJ/Wildan Miftahussurur)
Peresmian gang shalawat oleh Majelis Shonar 4444. (Foto: NOJ/Wildan Miftahussurur)

Bondowoso, NU Online Jatim

Majelis Shalawat Nariyah (Shonar) 4444 meresmikan Gang Shalawat bersama jamaah yang dilangsungkan secara khidmat oleh Khadimul Majelis Ustadz Misbahul Munir bersama Kiai Khozen dari Suren dengan dihadiri oleh ratusan jamaah di Desa Wonosoku, Kecamatan Tamanan, Kabupaten Bondowoso, Kamis (06/05/2024).


Khadimul Majelis, Ustadz Misbahul Munir menyampaikan, dengan adanya gang shalawat ini merupakan simbol dari istiqamahnya jamaah Shonar 4444 hingga waktu yang akan mendatang. Ia juga menyampaikan kepada para jamaah agar tidak bosan dalam bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW.


“Insya Allah keberkahan kita dalam membaca sholawat akan mengalir tidak hanya kepada kita, namun juga para pendahulu dan anak cucu kita nantinya,” ujarnya.


Ia menuturkan, keberadaan gang shalawat ini merupakan perwujudan dari kompaknya jamaah Shonar awal berdiri sejak 2020 ketika pandemi berlangsung.


“Alhamdulillah malam ini kita resmikan sang shalawat sebagai perwujudan dari kekompakan jamiyah Shonar 4444 sejak 4 tahun lalu ketika baru berdiri di 2021 waktu Corona,” ungkapnya.


Gang shalawat ini sendiri berada di Desa Wonosuko, Tamanan, Bondowoso sepanjang kurang lebih 150 meter dengan dipadati oleh beberapa pemukiman warga. Gang tersebut dibangun menggunakan dana desa yang secara mandiri warga bahu membahu membangunnya.


Majelis Shonar 4444 merupakan jamiyah Desa Wonosuko Tamanan yang berawal dari kecil-kecilan antara warga setempat dengan dikhadimi oleh Ustadz Misbahul Munir. Jamiyah ini kemudian terus tumbuh seiring berjalannya waktu hingga para jamaahnya pun juga ikut dari kecamatan-kecamatan di sekitar.


“Adapun pelaksanaannya sendiri dilangsungkan secara berpindah-pindah dari desa ke desa setiap beberapa hari sekali. Dengan sederhana dan pasti para jamaah yang hadir tetap istiqamah hadir dari setelah Isya hingga shalawat selesai,” pungkasnya.


Tapal Kuda Terbaru