• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Sabtu, 20 April 2024

Tapal Kuda

Ning Imaz Ungkap Sejumlah Hal Penting Hadapi Era Digital

Ning Imaz Ungkap Sejumlah Hal Penting Hadapi Era Digital
Ning Imaz Fatimatuz Zahra. (Foto: NOJ/ ISt)
Ning Imaz Fatimatuz Zahra. (Foto: NOJ/ ISt)

Pasuruan, NU Online Jatim
Ning Imaz Fatimatuz Zahra dari Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri mengatakan, setiap peradaban memiliki tantangan tersendiri dan tantangan saat ini adalah kemampuan untuk mengendalikan teknologi.


Pernyataan tersebut disampaikan Ning Imaz saat menjadi narasumber dalam Seminar Inspiratif bertajuk ‘Peran Positif Santri di Era Digital’. Kegiatan yang digelar oleh Pondok Pesantren Salafiyah Kota Pasuruan itu dalam rangka Hari Santri 2022, Sabtu (22/10/2022).


Ia menyebutkan, digitalisasi menjadikan arus informasi lebih dinamis, Bak sisi dua mata uang, hal ini tentu menimbulkan dampak positif serta negatif. Positifnya yakni semakin mempermudah masyarakat untuk memperoleh informasi dan ilmu pengetahuan. Namun, apabila tidak cermat, informasi yang dikonsumsi boleh jadi merupakan berita yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.


“Dakwah menjadi lebih mudah, sekarang ilmu bisa didapatkan dari berbagai media. Tapi negatifnya, potensi berita hoaks yang tersebar semakin besar karena arus informasi yang sangat cepat dan dinamis,” terang Pengasuh Pondok Pesantren Putri Al-Ihsan Lirboyo ini.


Lantas, putri dari Kiai Abdul Khaliq Ridwan dan Nyai Eeng Sukaenah tersebut menjelaskan tentang pentingnya memiliki pemikiran kritis serta kemampuan menyelesaikan masalah dengan baik. Menurutnya, pemikiran kritis dapat menjadikan seseorang lebih waspada saat menerima informasi serta tidak mudah tergiring oleh opini-opini yang dapat menggoyahkan prinsipnya.


“Yang harus dilakukan adalah memiliki seni berpikir kritis sehingga tidak mudah menelan informasi mentah-mentah. Informasi ditelaah dulu apakah masuk akal dan sesuai realita. Apabila informasi itu benar, apakah penting bagi kita untuk mengetahuinya,” ujar Ning Imaz.


Ning Imaz menambahkan, penting pula untuk mempunyai jiwa kreatif dan adaptif. Karena jiwa kreatif bisa menjadi salah satu jalan untuk mengamalkan ilmu. Misalnya dengan memproduksi beragam konten edukatif sebagai syiar pesantren dan pemberdayaan perempuan.


“Zakatnya ilmu ialah dengan mengamalkannya. Integritas isinya adalah ilmiah dan amaliyah, ilmu yang didapatkan harus diamalkan sebisa mungkin,” imbuh perempuan kelahiran tahun 1985 itu.


Dirinya berpesan agar para santri selalu menjaga akhlakul karimah serta terus semangat dalam menggali intelektual. “Sebab, posisi seorang pencari ilmu sangat mulia dan merupakan suatu hal yang patut untuk disyukuri,” pungkasnya.


Tapal Kuda Terbaru