Kediri Raya

Kisah Nenek Empat Cucu Lakukan Donor Darah Sejak Remaja

Jumat, 3 September 2021 | 08:00 WIB

Kisah Nenek Empat Cucu Lakukan Donor Darah Sejak Remaja

Hj Durahtul Mahnunin, saat melakukan donor darah. (Foto: NOJ/Puspita Hanum).

Tulungagung, NU Online Jatim

Pada tanggal 3 September sebagai hari cikal bakal lahirnya Palang Merah Indonesia (PMI), ada kisah unik dan inspiratif dari Hj Durahtul Mahnunin, seorang nenek empat cucu di Kabupaten Tulungagung. Pasalnya, ia mengaku kerap melakukan donor darah, bahkan dilakukannya sejak usia remaja.

 

ADVERTISEMENT BY OPTAD

Untuk itu, nenek usia kepala lima tersebut memberikan apresiasinya kepada petugas PMI Kabupaten Tulungagung, tempat dimana ia sering donor darah.  Ramah, bersahabat, menyenangkan dan nyaman. Itulah yang dirasakan Hj Durahtul Mahnunin sebagai pendonor darah atas pelayanan yang diterimanya.

 

ADVERTISEMENT BY ANYMIND

"Dengan ramah petugas mengarahkan untuk cek kesehatan sebelum melakukan donor. Setelah donor, petugas memberikan bingkisan dan menyediakan kopi kepada pendonor. Kadang, juga menawarkan mengambil foto untuk mengabadikan momen," katanya, Kamis (02/09/2021).

 

ADVERTISEMENT BY OPTAD

Ketua Pengurus Cabang (PC) Yayasan Pendidikan Muslimat Nahdlatul Ulama (YPM-NU) Kabupaten Tulungagung itu mengaku bahwa kegiatan donor darah telah ia lakukan sejak usia remaja.

 

ADVERTISEMENT BY ANYMIND

"Sejak usia belasan sampai sekarang sudah memiliki empat orang cucu, saya donor darah tiga bulan sekali. Sempat berhenti beberapa tahun saat suami wafat," kata alumni Pondok Pesantren Bahrul Ulum, Jombang ini.

 

Setiap kali akan melakukan donor darah, dirinya mengaku hampir tidak pernah ditolak oleh petugas. Padahal, dirinya memiliki jenis urat nadi kecil yang membuat aliran darah menjadi lambat.

ADVERTISEMENT BY ANYMIND

 

"Suatu ketika petugas sempat ragu untuk melakukan proses donor darah saat mengetahui usia saya sudah 57 tahun dan dalam kondisi berpuasa," ungkap Hj Durahtul Mahnunin.

 

Jika kondisi demikian, maka ia pun meyakinkan petugas tersebut agar tidak ragu. Disebutkan oleh Hj Durahtul Mahnunin, bahwa orang yang sudah usia tua harus sering melakukan donor darah.

 

"Kalau usianya sudah tua harus melakukan donor darah, agar darahnya bisa baru lagi. Biar memiliki darah muda seperti para remaja," kelakar perempuan yang juga pengurus Majelis Ulama Indonesia di Kota Marmer ini.

 

Ia mengaku merasa lebih segar dan bersemangat dalam melakukan aktivitas setelah melakukan donor darah. Dirinya pun tidak mengalami sakit apapun meski sebagian darahnya telah diambil oleh petugas.

 

Selain mampu memperbaharui sel darah, Hj Durahtul Mahnunin yakin donor merupakan salah satu shadaqah yang mudah dan penuh manfaat.

 

 

"Donor darah tidak perlu modal. Darahnya sudah dari Allah SWT, kita tinggal setor ke PMI saja. Jangan ragu-ragu," pungkasnya.

 

Editor: A Habiburrahman

ADVERTISEMENT BY ANYMIND