Metropolis

Latifah Irsyadia, Kader IPPNU Sidoarjo Jadi Lulusan Terbaik di Unusida

Rabu, 3 September 2025 | 12:00 WIB

Latifah Irsyadia, Kader IPPNU Sidoarjo Jadi Lulusan Terbaik di Unusida

Latifah Irsyadia (kiri), saat menerima penghargaan sebagai Lulusan Terbaik Prodi Manajemen di Unusida. (Foto: NOJ/ Maschan Yusuf)

Sidoarjo, NU Online Jatim

Latifah Irsyadia, seorang kader Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU), menjadi Lulusan Terbaik Prodi Manajemen di Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (Unusida). Ia meraih nilai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) nyaris sempurna, yakni 3,93.

 

Irsya, sapaan akrabnya, mengaku sangat bersyukur atas pencapaian akademiknya tersebut. Menurutnya, prestasi ini sangat berarti karena merupakan hasil dari kerja keras, doa, dan dukungan banyak pihak.

 

“Alhamdulillah, sangat bersyukur dan bangga bisa menjadi lulusan terbaik Prodi Manajemen Unusida. Ini saya anggap sebagai hadiah dari Allah atas perjuangan selama bertahun-tahun, bukan hanya dari saya, tapi juga doa dan dukungan dari keluarga, teman, dosen, dan rekan-rekan organisasi,” katanya kepada NU Online Jatim, Selasa (02/09/2025).

 

Irsya mengaku ingin membanggakan ibu dan membuktikan bahwa seseorang yang aktif berorganisasi juga bisa berprestasi secara akademik. Motivasi besar tersebut yang melecut semangatnya dalam menempuh pendidikan tinggi di Unusida.

 

"Motivasi terbesar saya adalah membanggakan orang tua, terutama ibu yang sudah meninggal sejak saya kecil. Dari ibu saya belajar arti menjadi wanita tangguh, kuat, memiliki kesabaran, ketulusan, dan semangat untuk terus belajar,” ungkapnya haru.

 

Selain menjadi lulusan terbaik, Irsya juga memiliki sejumlah prestasi akademik dan non-akademik yang patut dibanggakan selama kuliah. Secara akademik, ia berhasil Lolos Program Kampus Mengajar Kemendikbud Saintek (saat ini Kemendikti Saintek) serta menjadi penulis buku antologi dan jurnal penelitian.

 

Selain itu, Irsya bersama timnya berhasil lolos pendanaan Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha (P2MW), untuk mengembangkan usaha berbasis produk lokal. Ia juga berhasil mengembangkan produk lokal hingga mendapatkan Juara 2 Lomba Business Plan Tingkat Nasional.

 

Di bidang pengabdian masyarakat, ia dipercaya untuk menjalani program pengabdian masyarakat internasional. Tak tanggung-tanggung, Irsya pernah menjadi narasumber pelatihan wirausaha dan motivasi kepada anak-anak di Pondok An Nahdlo, Malaysia. “Berbagi ilmu itu bisa menjadi bekal berharga untuk masa depan orang lain,” ucapnya.

 

Aktif Berorganisasi
Selama kuliah, Irsya juga dikenal sebagai aktivis yang aktif di berbagai organisasi kampus. Di antaranya, Himpunan Mahasiswa Manajemen (Hima), BEM Fakultas Ekonomi, BEM Universitas, serta UKM Mahasiswa Unggul, dan English Club.

 

Tak hanya itu, kiprahnya di IPPNU pun tak kalah luar biasa. Ia memulai dari Pimpinan Komisariat (PK) IPPNU Unusida, kemudian berkhidmah di Pimpinan Anak Cabang (PAC) IPPNU Tanggulangin. Kini, ia diamanahi sebagai Wakil Sekretaris 6 Pimpinan Cabang (PC) IPPNU Sidoarjo.

 

Dengan bekal prestasi dan pengalaman di IPPNU, Irsya banyak dipercaya menjadi pembicara di berbagai forum organisasi. Namun, ia menegaskan bahwa kuliah tetap menjadi prioritas utama di tengah padatnya kegiatan berorganisasi. “Organisasi itu bonus. Tujuan utama kita di Unusida adalah kuliah,” tuturnya.

 

Lebih lanjut, Irsya mengungkapkan bahwa tantangan terbesar selama kuliah adalah membagi waktu antara perkuliahan, organisasi, dan kegiatan luar kampus. “Kuncinya ada di manajemen waktu, yaitu harus disiplin, membuat prioritas harian, dan belajar untuk bilang ‘tidak’ pada hal yang tidak terlalu penting,” ujarnya.

 

Irsya menjelaskan, peran IPPNU memiliki kontribusi besar dalam membentuk karakter dirinya. Melalui IPPNU ia ditempa menjadi kader muda yang berintegritas dan bertanggung jawab.

 

“IPPNU mengajarkan kedisiplinan, rasa percaya diri, kepemimpinan, dan kemampuan berbicara di depan umum. Nilai-nilai itu sangat membantu saya di dunia kampus dan akan sangat relevan di dunia kerja,” terangnya.

 

Menurutnya, IPPNU menjadi organisasi yang relevan dan strategis bagi pelajar serta mahasiswa dalam membentuk karakter, memperkuat nilai-nilai keislaman, serta mengembangkan kapasitas intelektual dan kepemimpinan. Salah satu nilai IPPNU yang paling membekas baginya adalah prinsip Ngaji, Ngorganisasi, Ngamal.

 

“Seperti dalam Trilogi IPNU-IPPNU yaitu Belajar, Berjuang dan Bertakwa. Artinya, kita dibekali ilmu, dilatih berorganisasi, lalu mengamalkannya di masyarakat,” jelasnya.

 

“Terima kasih untuk Unusida yang menjadi rumah yang membentuk saya menjadi pribadi yang lebih baik. Serta keluarga besar IPPNU yang sudah menjadi keluarga yang selalu memberi ruang untuk belajar dan berkembang,” imbuh Irsya.

 

Pasca lulus dari Unusida, Irsya mengaku ingin tetap aktif memberi manfaat kepada masyarakat. Ia berharap bisa mengembangkan usaha sendiri, tetap aktif di organisasi, dan mewujudkan cita-citanya menjadi seorang dosen.

 

“Saya ingin menjadi orang yang bermanfaat bagi orang lain. Kader IPPNU tidak boleh takut untuk mencoba. Jangan merasa harus memilih antara kuliah dan organisasi, karena keduanya bisa berjalan berdampingan asal kita pandai mengatur waktu,” pungkasnya.