Niat Puasa Tasu’a dan Asyura 9-10 Muharram Lengkap dengan Keutamaannya
Senin, 15 Juli 2024 | 15:30 WIB
Bulan Muharram sebagai salah satu bulan yang dimuliakan oleh Allah memiliki beragam keistimewaan. Tentu, di bulan Muharram ini ada amaliyah sunnah yang bisa dilakukan oleh umat Islam, salah satunya adalah puasa Muharram yang termasuk di dalamnya Puasa Tasu’a dan Asyura.
Puasa Tasu’a bertepatan dengan tanggal 9 Muharram, sedangkan puasa Asyura tepat pada 10 Muharram. Meskipun puasa sunnah, keduanya disebut oleh Rasulullah sebagai puasa yang paling utama setelah puasa Ramadhan.
Sebab itu, umat Islam dianjurkan untuk melaksanakan puasa Tasu’a pada 9 Muharram dan puasa Asyura pada 10 Muharram. Seperti halnya puasa sunnah lainnya, bagi yang melaksanakan puasa Tasu’a dan Asyura dianjurkan melafalkan niat sebagaimana berikut.
ADVERTISEMENT BY OPTAD
Niat Puasa Tasu'a
Berikut ini adalah niat puasa Tasu’a yang dilaksanakan pada 9 Muharram, lengkap dengan teks arab, latin dan terjemahnya:
نَوَيْتُ صَوْمَ تَاسُوعَاءَ لِلّٰهِ تَعَالَى
ADVERTISEMENT BY ANYMIND
Nawaitu shauma Tâsû’â-a lilâhi ta’âlâ.
Artinya: Saya niat puasa Tasu’a karena Allah ta’âlâ.
ADVERTISEMENT BY OPTAD
Niat Puasa Asyura
Sementara niat puasa Asyura yang dilakukan pada tanggal 10 Muharram bisa sebagaimana berikut ini:
Baca Juga
Sejarah dan Hukum Puasa Asyura
نَوَيْتُ صَوْمَ عَاشُورَاءَ لِلّٰهِ تَعَالَى
ADVERTISEMENT BY ANYMIND
Nawaitu shauma Âsyûrâ-a lilâhi ta’âlâ.
Artinya: Saya niat puasa Asyura karena Allah ta’âlâ
Selain niat secara khusus puasa Tasu’a dan Asyura, ada juga niat puasa mutlak Muharram yang lebih umum, yakni:
ADVERTISEMENT BY ANYMIND
نَوَيْتُ صَوْمَ الْمُحَرَّمِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shaumal Muharrami lilâhi ta’âlâ.
Artinya: Saya niat puasa Muharram karena Allah ta’âlâ.
Keutamaan Puasa Tasu'a dan Asyura
Puasa Tasu’a dan Asyura memiliki beragam keutamaan. Sesuai hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, puasa Muharram merupakan puasa sunnah mulia setelah puasa Ramadhan.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللهِ الْمُحَرَّمُ، وَأَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعدَ الفَرِيضَةِ صَلاَةُ اللَّيْلِ. (رواه مسلم)
Artinya: “Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra, ia berkata: ‘Rasulullah saw bersabda: ‘Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah, Muharram, dan shalat yang paling utama setelah shalat fardhu adalah shalat malam.” (HR Muslim).
Selain dalil di atas, ada juga dalil spesifik yang menyatakan anjuran untuk melakukan puasa Tasu’a dan Asyura.
Pada hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Rasulullah berpesan agar umat Islam berpuasa sehari sebelum dan sesudah puasa Asyura.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللهِ الْمُحَرَّمُ، وَأَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعدَ الفَرِيضَةِ صَلاَةُ اللَّيْلِ. (رواه مسلم)
Artinya: “Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra, ia berkata: ‘Rasulullah saw bersabda: ‘Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah, Muharram, dan shalat yang paling utama setelah shalat fardhu adalah shalat malam.” (HR Muslim).
Artikel diambil dari: Besok Mulai Puasa Tasu’a dan Asyura, Ini Niat dan Keutamaannya
Sementara dalil untuk melaksanakan puasa Asyura adalah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim.
عَنْ أَبي قَتَادَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ: أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سُئِلَ عَنْ صِيامِ يَوْمِ عَاشُوراءَ، فَقَالَ: يُكَفِّرُ السَّنَةَ المَاضِيَةَ. (رواه مسلم)
Artinya: “Diriwayatkan dari Abu Qatadah ra: sungguh Rasulullah saw bersabda pernah ditanya tentang keutamaan puasa hari Asyura, lalu beliau menjawab: ‘Puasa Asyura melebur dosa setahun yang telah lewat’.” (HR Muslim)
Penulis: Ahmad Hanan
ADVERTISEMENT BY ANYMIND