• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Sabtu, 27 April 2024

Tokoh

Amalan Asyura Menurut KH Ihsan Jampes Kediri

Amalan Asyura Menurut KH Ihsan Jampes Kediri
KH Ihsan Jampes penulis Sirajuttalibin dan Manahij al-Imdad (Foto:NOJ/laduni.id)
KH Ihsan Jampes penulis Sirajuttalibin dan Manahij al-Imdad (Foto:NOJ/laduni.id)

Hari Asyura adalah hari ke-10 dari bulan Muharram. Banyak sekali kejadian besar yang terjadi di hari tersebut, seperti diterimanya tanya Nabi Adam as, diselamatkannya Nabi Ibrahim as dari terjangan ombak besar, sembuhnya Nabi Ayyub as dari penyakitnya, Nabi Yunus as keluar dari mulut ikan raksasa, dan lain sebagainya.


Selain itu, banyak sekali keberkahan yang bisa didapatkan oleh Nahdliyin di hari Asyura, seperti puasa, menyantuni anak yatim dan dhuafa, dan melakukan amaliyah-amaliyah lainnya yang diajarkan oleh Rasulullah kepada umatnya.


Beberapa ulama nusantara memiliki kebiasaan atau amaliah yang unik dalam menyambut hari tersebut. Di antara amaliyah itu dalah membaca surat Al-Fatihah sebanyak 7 kali pada air mawar yang terdapat dalam wadah sambil menatapnya, itu merupakan amaliyah yang lumrah dikenal oleh masyarakat di pedesaan.


Kemudian air tersebut diusapkan ke wajah dan kepala seseorang yang dikehendaki. Insyaallah diberikan keselamatan, terjaga dari penyakit hingga 1 tahun ke depan. Sebagaimana dijelaskan dalam ulama Nusantara, yakni Al-'Aalim Al-'Allaamah Ash-Shufi Asy-Syaikh Muhammad Ihsan bin Muhammad Dahlan al-Jampasi al-Kadiri al-Jawi asy-Syafi'i atau dikenal Syeikh Ihsan Jampes, ulama besar asal Kediri.


ومن أخذ في يوم عاشوراء شيئا من ماء الورد وقرأ عليه الفاتحة سبعا ثم يمسح رأسه وجبهته، ويفعل ذلك بمن يحب من أهله و ولده فإن ذلك حفظ له من جميع العلل والأسقام الى مثل ذلك اليوم من العام القابل 


Artinya : Barang siapa yang mengambil air mawar di hari Asyura dan dibacakan surat al-Fatihah tujuh kali, kemudian diusapkan ke kepala dan dahinya, dan juga dilakukan kepada orang yang dicintainya, dari keluarga atau anaknya, maka hal tersebut merupakan perlindungan/penjagaan baginya dari semua penyakit, sampai hari 'Asyura' di tahun yang akan datang. (Manahijul Imdad, 1/522)


Dengan demikian, amalan yang diajarkan KH Ihsan Jampes ini menjadi salah satu amalan yang dirujuk oleh sebagian masyarakat. Meskipun demikian, konteks dan lokalitas dalam menyambut Asyura setiap daerah berbeda-beda.


Tokoh Terbaru