Gerak Cepat NU Peduli Dirikan Posko Darurat Bencana Pasca Gempa Malang
Selasa, 13 April 2021 | 22:00 WIB

Langkah cepat LPBI dan NU Peduli dalam penanganan bencana di Dampit Kabupaten Malang pada Senin (12/04/2021). (NOJ/Moch Miftachur Rizki)
Malang, NU Online Jatim
Wilayah Kabupaten Malang dilanda gempa bumi beberapa hari lalu. Mengetahui hal itu, Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBINU) Kabupaten Malang melalukan berbagai upaya penanganan termasuk assessment.
ADVERTISEMENT BY OPTAD
Alhasil, diperoleh kesimpulan bahwa diperlukan posko darurat bencana untuk memantau serta menangani masa pemulihan. Sehingga tim NU Peduli Kabupaten Malang mendirikan posko darurat bencana tersebut.
ADVERTISEMENT BY ANYMIND
Posko ini didirikan di dua tempat, yakni posko utama di Kantor PCNU Kabupaten Malang dan posko pembantu yang berada di Dusun Larangan Desa Majangtengah Kecamatan Dampit Kabupaten Malang.
ADVERTISEMENT BY OPTAD
"Hasil dari assessment yang kami lakukan melalui tim LPBINU Kabupaten Malang saya rasa dampak dari pada gempa yang mengguncang Kabupaten Malang ini cukup serius dan perlu penanganan yang sangat serius. Baik dari lingkup Pemerintah Kabupaten maupun Pemerintah Kecamatan,” kata Bibit Alfan, Kepala Koordinasi Lapangan Posko NU Peduli saat ditemui di Posko Darurat di Dampit pada Senin (12/04/2021).
ADVERTISEMENT BY ANYMIND
“Sampai saat ini kami dari NU peduli yang turun langsung ke lapangan sudah menerima data dan juga tingkat kerusakan di daerah terdampak seperti halnya Dampit, Turen, Tirtoyudo, Ampelgading, dan sekitarnya," lanjutnya.
Alfan sapaan akrabnya menyampaikan, beberapa langkah sudah dijalankan oleh NU Peduli beserta LPBINU. "Langkah-langkah yang sudah kami lakukan, yakni melakukan assessment, pembentukan tim reaksi cepat, dan eksekusi di lapangan terkait distribusi bantuan serta pembenahan dari bangunan yang roboh," ungkapnya.
ADVERTISEMENT BY ANYMIND
Terkait keluhan dari warga atau dari masyarakat terdampak, ia menyebut di antaranya bantuan berupa makanan pokok, tempat tinggal sementara bagi yang rumahnya hancur. “Dari kami sendiri untuk pakaian layak pakai yang kurang akurat maka tidak kami terima. Saat ini kebutuhan mendesak yang seharusnya terpenuhi yakni tenda darurat, alas tidur, terpal, dan lain-lain," tandas Alfan.
"Terakhir kami ini sangat kekurangan dalam hal sumber daya manusia dalam artian untuk pembersihan dan distribusi bantuan. Semoga kedepan segera teratasi dengan baik," pungkasnya.
Editor: Romza
ADVERTISEMENT BY ANYMIND