Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network

Malang Raya

Sosok Ketum PB PMII Terpilih di Mata Sahabatnya

Abdur Rahim Ketua Komisariat PMII Sunan Ampel (SA) Malang semasa dengan Gus Abe di UB pada periode 2011 - 2012. (Foto: NOJ/Moch. Miftachur Rizki)

Malang, NU Online Jatim

Muhammad Abdullah Syukri putra KH Hasanuddin Kriyani dari Pondok Buntet Pesantren Cirebon Jawa Barat terpilih sebagai Ketua Umum (Ketum) Pengurus Besar (PB) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) periode 2021 – 2023. Pemuda yang akrab disapa Gus Abe ini terpilih sebagai pemimpin tertinggi PMII berdasarkan hasil perhitungan suara tahap akhir Kongres XX PMII, Kamis (25/03/2021) dini hari.

 

Gus Abe merupakan kader PMII Universitas Brawijaya (UB) pada tahun 2008. Setelah menjalani proses sebagai aktivis mahasiswa, ia akhirnya terpilih sebagai Ketua Pengurus Komisariat PMII UB 2011–2012.

 

Kala itu, Abdur Rahim adalah sahabat Gus Abe yang merupakan Ketua Komisariat PMII Sunan Ampel (SA) Malang.  Keduanya sama-sama ketua komisariat PMII meski di kampus yang berbeda di Malang.

 

Tentu keduanya sering berinteraksi sebagai sesama kader PMII yang menduduki posisi sama di komisariat masing-masing. Bagi Idung, sapaan Abdur Rahim, Gus Abe merupakan kader PMII yang progresif sejak masih berproses di Malang.

 

"Saya melihat Gus Abe ini adalah sosok yang progresif dalam berbagai hal. Menurut saya yang paling menarik dari Gus Abe yakni selalu berbeda dari yang lain. Ketika kami masih berpikir bagaimana membangun konsolidasi politik, konsolidasi kaderisasi, dan konsolidasi intelektual, namun ia (Gus Abe) sudah berpikir bagaimana membangun kader yang siap untuk menjadi eksekutif muda," kata Idung kepada NU Online Jatim, Kamis (25/03/2021).

 

Ia menyampaikan, cara berfikir progresif Gus Abe sudah terlihat sejak masih di komisariat PMII UB. Gus Abe pernah mengadakan PKD dengan konsep yang berbeda dengan pelaksanaan pada umumnya.

 

"Dulu saya ingat betul bahwa ketika rata–rata kita masih berpikir PKD di tempat ala pesantren, namun berbeda dengan Gus Abe yang sudah mempola PKD ala eksekutif. Seperti contohnya bertempat di auditorium ber-AC, seluruh peserta wajib berpakaian rapi, berdasi, dan memakai pantofel. Hal yang sama juga diterapkan kepada panitia dan pemateri," ungkap Wakil Sekretaris Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Kota Malang tersebut.

 

Menurut Idung, Gus Abe juga merupakan sosok aktivis yang alim. "Saat masih mahasiswa baru dulu Gus Abe pernah mondok di Pesantren Anwarul Huda (AH) Malang. Karena hobinya saat itu adalah ngaji, jadinya beliau dikenal dengan ke alimannya. Meskipun begitu ia juga tetap menjalankan organisasi yang professional dan terkenang," jelasnya.

 

Sebagai orang yang pernah berproses bersama di PMII, ia berharap Gus Abe menjalankan amanah sebagai Ketum PB PMII dengan penuh integritas.

 

Baca juga: Rektor UB Malang Bangga Gus Abe Jadi Ketum PB PMII

 

"Intinya dengan terpilihnya Gus Abe saya turut bangga karena merupakan salah satu sahabat seperjuangan saya. Secara pribadi saya berharap Gus Abe bisa amanah, bertanggung jawab, integritas dalam mengemban amanah sebagai Ketum PB PMII ini. Karena kita tahu bahwa menjadi pemimpin itu tidak gampang dan bukan berbekal pandai saja," pungkas Idung.


Editor: Romza

Moch Miftachur Rizki
Editor: Romza

Artikel Terkait