Malang Raya

Unira Malang Adakan Seminar Peringati Hari Guru Nasional

Kamis, 28 November 2024 | 13:00 WIB

Unira Malang Adakan Seminar Peringati Hari Guru Nasional

Seminar Nasional di Unira Malang dalam rangkan memperingati Hari Guru Nasional. (Foto: NOJ/ Istimewa)

Malang, NU Online Jatim

Dalam rangka memperingati Hari Guru Nasional pada 25 November 2024, Universitas Islam Raden Rahmat (Unira) Malang menggelar seminar nasional. Kegiatan ini mengusung tema “Hari Guru Nasional Momentum Peningkatan Mutu Pendidikan untuk Semua”.

 

Rektor Unira Malang, KH Imron Rosyadi Hamid, menyampaikan bahwa salah satu bentuk karya dan perjuangan dari profesi guru adalah seluruh peserta yang hadir dalam kegiatan seminar kali ini. Tidak ada satupun dari peserta yang tidak pernah dididik oleh guru.

ADVERTISEMENT BY OPTAD

 

“Oleh karena itu, saya mengajak peserta untuk kembali mengenang para guru saat masih studi di tingkat pendidikan sebelumnya,” ujarnya dalam keterangan tertulis diterima NU Online Jatim, Rabu (27/11/2024).

 

Dirinya juga mengajak seluruh peserta berkirim doa dan menyanyikan Hymne Guru sebagai bentuk kecintaaan dan ungkapan terima kasih kepada guru. Ia juga mengapresiasi gebrakan Mendikdasmen Abdul Mu’ti yang salah satunya menetapkan November sebagai Bulan Guru Nasional.

ADVERTISEMENT BY ANYMIND

 

“Program ini menjadi momen penting untuk menghormati jasa dan dedikasi para guru dalam mencerdaskan generasi penerus bangsa,” ucap Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) itu.

 

Sementara itu, Kabiro Riset Unira Malang, Moh Khoridatul Huda, dalam paparannya menyampikan terkait tantangan profesi guru dimasa depan. Termasuk di dalamnya adalah kompentensi dasar yang harus dimiliki oleh seorang guru. Menurutnya, guru harus memiliki keterampilan teknis dalam pengajaran serta memiliki keahlian dalam mengelola kelas, maupun peserta pembelajaran.

ADVERTISEMENT BY OPTAD

 

“Guru harus mampu menangkap seluruh potensi yang dimiliki peserta didik, menghargai setiap perbedaan kemampuan individu serta fokus pada keunggulan pribadi peserta didik,” ungkap Doktor dari University of Warwick Inggris ini.

 

Sedang pemateri kedua, Direktur Eksekutif Cendekia Muda Madani, Budy Sugandi, mengungkapkan pemikirannya terkait sistem pendidikan yang saat ini diterapkan. Ia mengapresiasi program-program yang dirancang oleh Mendikdasmen Abdul Mu’ti.  

ADVERTISEMENT BY ANYMIND

 

Alumni Doktor dari Southwest University China ini lantas mengulas enam program prioritas Kemendikdasmen. Yaitu; 1) penguatan pendidikan karakter, 2) wajib belajar 13 tahun dan pemerataan Kesempatan pendidikan, 3) peningkatan kompetensi guru, 4) penguatan literasi dan sains, 5) perbaikan sarana prasarana, serta 6) pengembangan bahasa dan sastra.

 

“Saat ini, Anda boleh berasal dari mana saja, tetapi jangan sampai kondisi saat ini justru mengungkung Anda sehingga membatasi luasnya cakrawala ilmu. Jika fasilitas kita jauh dari kata layak dalam kegiatan belajar, jangan pernah berkecil hati, banyak orang-orang berhasil justru dari tempaan kesulitan dan hambatan,” tuturnya.

 

“Kita perlu berbahagia karena salah dua program prioritas Mendikdasmen Abdul Mu’ti yaitu meningkatkan kesejahteraan guru dan pemenuhan dan perbaikan sarana dan prasarana Pendidikan,” imbuh pria yang kini menjabat Wasekjen Pimpinan Pusat (PP) Gerakan Pemuda (GP) Ansor ini.

ADVERTISEMENT BY ANYMIND

 

Budy juga sempat mengutip ungkapan Sayyidina Ali bin Abi Thalib yang menyatakan bahwa mendidik generasi hari ini harus berbeda dengan cara mendidik generasi yang lalu. Karena tantangan yang akan dihadapi oleh generasi saat ini di masa depan tentu jauh lebih berat, sulit, dan kompleks.

 

“Untuk itu perlu ditumbuhkan kesadaran dari pengajar untuk selalu meng-up to date-an pengetahuan dan literasinya,” pungkas aktivis pendidikan dan enterpreneursip ini.

ADVERTISEMENT BY ANYMIND